Agen Togel Online - Jalan-Jalan di Kampung
Agen Togel Online United4d - Aku sudah lama berencana untuk jalan-jalan ke tana kelahiranku. Tidak terasa pesawat yang aku naiki sudah mendarat di bandara kual...na..u. aku bingung, ini mau ke mana sih?? sudah lama aku gak ke sini. tiba-tiba ada yang menepuk bahuku,
Hei... sudah lama ya..?
Aku bingung siapa tante itu.!!
Masih ingat tidak sama tante mu ini.? bilangnya.
Aku hanya menggelengkan kepala. Aku tantemu Lina, bialngnya.
Ooo.. iya-iya...
Aku langsung teringat sama adik papaku. Ternyata dialah yang menjeptuku. Singkat cerita, aku sudah ada di rumah tante Lina. Habis makan siang, di mengajakku mengobrol di ruang tamu. Aku tanya sama dia, kok sepi sihh tan..?? emang begini lah setiap hari di rumah tante. Oom Padil masih bekerja, sepupuky yang cewek lagi kuliah katanya.
Lapak Togel : Agen Togel Online - United4d Dengan Lima Pasaran Togel Resmi Dan Terpercaya
Saat tanteku mau mengambil gelas minumnnya, tak sengaja mataku melihat belahan dadanya yang hanya memakai baju khaos yang ketat dan tipis. Sii ucok pun langsung berdiri mengeras, aduh bahayani kalau ketahuan, pikirku. Sambil berdiri sambil bilang aku mau istirahat dulu. iya gapapa tante pun mau istirahat juga nihh.
Sesmapi nya di kamar pikiranku pun jadi gak karu-karuan. Soalnya masih teringat dengan buah dada tante Lina yang putih besar dan mulus. aku pun langsung mengunci pintu kamarku, lalu beronani sambil membayangkan wajah tante Lina yang agak mirip dengan artis syarini itu. Ooo enak banget Croot...Croot...Croot... aku sudah keluar rupanya. Aku harus mencari cara ni agar bisa merasakan dada putihnya tante tadi.
Aku pun terbangun tiba-tiba karena terasa dingin. Wahh ternyata gelap dan di hujan. Kututup jendela kamarku itu, lalu aku beranjak keluar. Hening dan sepi rumah ini. Aku ke dapur, hanya mendapati si Ijah sedang mencuci piring. Aku bertanya ke dia,
” Ibu kemana Bi? “.
Bi ijah menjawab kalau tanteku sudah tidur tadi sehabis makan dan sepupuku sedang menginap di rumah temannya. ” Aku kekamar aja dech”, pikirku. Saat menujukamar, tak sengaja aku melewati kamar tante Lina Pintunya sudah tertutup rapat. Teringat dada putih yang tadi siang, aku jadi bersemangat untuk melihat, bagaimana sich tante Lina kalau tidur. Pelan-pelan kuintip melalui lubang kunci.Tapi gelap banget. Rupanya lampu dikamar tante Lina sudah padam.
Bi ijah menjawab kalau tanteku sudah tidur tadi sehabis makan dan sepupuku sedang menginap di rumah temannya. ” Aku kekamar aja dech”, pikirku. Saat menujukamar, tak sengaja aku melewati kamar tante Lina Pintunya sudah tertutup rapat. Teringat dada putih yang tadi siang, aku jadi bersemangat untuk melihat, bagaimana sich tante Lina kalau tidur. Pelan-pelan kuintip melalui lubang kunci.Tapi gelap banget. Rupanya lampu dikamar tante Lina sudah padam.
Makin penasaran aku dibuatnya. Kucoba untuk menarik gagang pintu, ahaa.. ternyata tidak terkunci. Sambil melihat kiri-kanan, aku beranjak masuk ke kamar tante Lina. Kesempatan nih pikirku. Terdengar desahan halus tante Lina diatas ranjangnya. Pelan-pelan aku merayap mendekati tempat tidurnya. Kimono tente Lina tersingkap keatas sedikit, sehingga memamerkan pahanya yang putih mulus.
Kejantananku langsung bereaksi. Pelan-pelan kuraba paha tante Lina, sambil menurunkan celana pendekku. Tante Lina tidak bergeming sedikitpun, dia tertidur begitu pulasnya membuatku semakin berani. Batang penisku sudah semakin membesar. Tanganku semakin naik keatas, menyentuh bulit-bukit halus tante Lina. Tante Lina mendesah, akupun menarik tanganku. Takut ketahuan. Tanganku kembali naik ke paha dan sekitarnya. Sambil mengocok penisku, kucari lubang vagina tante Lina. Terasa hangat ditanganku. Ternyata tante Lina tidak memakai CD ketika tidur. Pelan-pelan kubuka tali kimono yang berada dipinggangnya.
Tampaklah tubuh putih tante Lina dengan dada berukuran 36B (kutaksir).Aku membaringkan diri disamping tubuh tante Lina. Tiba-tiba tante Lina bergeser ke arahku, membuatku semakin tidak karuan. Sambil menusukkan jariku ke vaginanya, aku pun pelan-pelan beranjak menindih tante Lina. Tapi tanganku yang satu kugunakan sebagai penopang tubuhku. Pelan-pelan kutusukkan penisku ke liang vaginanya yang sudah basah. Tapi masuknya sulit banget. Dan tiba-tiba dia mengerang.Aku pun menahan napas. Ternyata dia tidak sadar pada apa yang akan menimpanya. Dengan memastikan sasaran yang tepat, kedua tanganku kugunakan sebagai penopang tubuhku. Kutusuk pelan-pelan vaginanya, penisku sudah sebatas kepala yang tenggelam. Aku menanti reaksi tante Lina. Tidak ada apa-apa (mungkin dia sedang mimpi hubungan sex dengan Om Padil).
Dengan suatu dorongan yang kuat, kuhujamkan penisku kedalam liang vagina tante Lina sampai amblas seluruhnya. Terpekik tante Lina karena kaget.
” Apa yang kau lakukan??” katanya.
” Penisku ingin merasakan vagina tante ” , kataku.
Tante Linda terus berontak.Tapi apalah daya sorang wanita bertinggi badan 165 dengan berat kira-kira 55, terhadap aku yang bertinggi badan 180 cm. Sambil terus menghujamkan penis dengan keras, terdengar pekikan dan desahan halus tante Lina yang ternyata sudah mulai menikmati besarnya penisku. Saat aku hampir keluar, kuhentikan goyanganku. Ternyata dia marah.
Ia berkata,” Kalau tidak mau kulaporkan kau sama bapakmu, lanjutkan goyangan penismu “.
” Apa yang kau lakukan??” katanya.
” Penisku ingin merasakan vagina tante ” , kataku.
Tante Linda terus berontak.Tapi apalah daya sorang wanita bertinggi badan 165 dengan berat kira-kira 55, terhadap aku yang bertinggi badan 180 cm. Sambil terus menghujamkan penis dengan keras, terdengar pekikan dan desahan halus tante Lina yang ternyata sudah mulai menikmati besarnya penisku. Saat aku hampir keluar, kuhentikan goyanganku. Ternyata dia marah.
Ia berkata,” Kalau tidak mau kulaporkan kau sama bapakmu, lanjutkan goyangan penismu “.
Aku pun tersenyum dan membalik badan tante Lina. Kuangkat kimononya dan berkata, aku mau rasain pantat tante .Tante Linda pun kaget, pantatnya belum pernah dimasukin penis katanya. Akupun memaksa dengan tusukan keras dan teriakan histeris tante Lina, kutusuk pantatnya dengan sekuat tenagaku. Terasa sempit dan licin karena darah tante Lina rupanya. Tak berapa lama aku pun mengeluarkan air maniku ke pantat tante Lina.
Malam itu aku melakukanya berulang-ulang, aku betul-betul membuat tante Lina kepayahan sampai hampir pingsan. Perbuatan itu kami lakukan selama aku berada di sana. Sampai sekarang aku masih teringat akan perbuatanku terhadap tante Lina dan aku ingin selalu melakukannya lagi bersama jika aku bertemu lagi dengannya nanti. posted by :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar