Senin, 22 Mei 2017

ANAKKU HASIL DARI PERSELINGKUHANKU


UNITED4D - Dila seorang Bidan melakukan skandal sex dengan adik suaminya karena sudah 3 tahun menikah tidak kunjung mendapat keturunan. Dari hasil perselingkuhanya itu pada akhirnya Dila hingga mendapat keturunan. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!
Baca Juga : 

KURENGGUT KESUCIAN SAUDARAKU

Usiaku yang sudah 27 tahun aku menikahi pria yang jauh lebih tua dari aku. Aku menikah dengan pria Jawa,suamiku berumur 37 tahun, Jarak 10 tahun aku dengan dia. Awalnya aku menikah dengan pria itu karena aku diterima sebagai pegawai negeri sipil dan ditugaskan di desa itu. Dari situlah aku mengenal sosok suamiku, terlebih saat itu aku juga mengontrak di rumahnya.
Panggil saja aku Bidan Dila. Perkenalan yang tidak lama aku dengan suamiku Mas Anto namanya. Aku mengontrak rumahnya 1 tahun untuk membuka praktek mandiri. Aku bidan pertama yang menempati desa itu, praktek di desa ini sangat nyaman karena masyarakat sangat menerima aku dengan baik. Banyak pasien yang berdatangan karena hanya memang aku bidan satu-satunya.
Aku memeperpanjang kontrak di rumah itu rasanya sudah banyak rejeki yang aku dapatkan disini. Mas Anto pun memperpanjang kontrakku. Dia sangat baik sama aku setiap hari selalu membersihkan pekerangan rumah yang aku tempati. Dia tinggal dengan ibunya disamping rumah, mas Anto orang yang rajin dimintai tolong apapun dia selalu bersedia.
Menyapu halaman rumah membenahi kran air bahkan ketika musim kemarau dia yang harus cari air buat aku masak dan mandi. Terkadang kalau aku ingin pergi ke kota dia yang selalu mengantarku dengan vespa tuanya. Awal mulanya aku disana aku juga belum memilki kendaraan, mas Anto yang mengantar jemput aku setiap hari.
Pulang kerja dijemput nanti mampir ke warung untuk sekedar minum es bareng. Setiap pagi jam 7 sudah stay di depan rumah untuk mengantarku. Itu terjadi sangat lama karena aku juga belum bisa membeli sebuah kendaraan. Perhatian itu yang setiap hari mas Anto berikan. Aku merasakan sangat nyaman berada di dekat di.
Setiap hari ada saja yang dia lakukan di dalam rumah yang aku tempati. Waktu berjalan sangat cepat aku dan Mas Anto saling mengenal satu sama lain. Orangtua dan adik-adik mas Anto baik banget sama aku. Kemana saja dia pergi aku selalu diikutsertakan di dalam keluarga mereka. Mereka juga menyarankanku mendekati mas Anto.
Dia anak pertama yang belum menikah sedangkan adik-adiknya sudah menikah terlebih dahulu. Padahal usia dia sudah umur, orangtuanya gelisah jika suatu saat nanti dia harus sendiri tidak memilki anak dan pendamping hidup. Karena aku menempati rumahnya sudah 2 tahun mengajukan pindah di Jawa Barat juga susah, aku memutuskan untuk menjadi warga desa ini.
Ketika aku mengurus surat pindah penduduk aku ditemani mas Anto kesana kemari. Bahkan dia mengantar aku pulang ke Jawa Barat bertemu orangtuaku. Orangtuaku tampaknya menerima baik mas Anto pada akhirnya dia melamar aku. Tepat usiaku 27tahun aku dipinang mas Anto, pria desa yang baruaku kenal 2 tahun ini.
Aku iklhas menikah dengan dia karena itu memang pilihan kita. Usia tidak menjadi ukuran hidup yang pasti saling menjaga rumah tangga. Mas Anto yang hanya sopir namun dia selalu berusaha mencukupi kebutuhanku. Pada waktu itu malam pertama dengan dia, aku yang baru pertama menjalani hubungan layaknya suami istri.
Tampak mas Anton sedikit kebingungan mau dimulai dari mana dulu. Aku yang terlebih dulu harus memulainya, sangat dingin tidak ada rasa yang membuat gairah itu muncul. Mas Anto yang pasif hanya menciumi bibirku saja, sedangkan aku bergerak menggairahkannya. Mungkin karena usia yang sudah berumur pengalaman juga tidak ada.
Hal itu membuat malam pertama kita terasa hambar, bulanmadu yang aku rasakan biasa saja, tidaka da yang special. Aku sama sekali tidak bernafsu padanya, walaupun dia lumayan lama dan perkasa namun entahlah hubungan sex kami malamitu hambar rasanya Mas Anto sepertinya kuat untuk lama-lama dalam berhubungan sex.
Sekitar 30 menit dia pada akhrinya mengeluarkan sperma yang sangat sedikit, yah mungkin saja karena faktor umur jadinya spermanya tidak subur. Semua itu terjadi di setiap malam-malamku. Aku merasakan ketidakpuasan berhubungan dengan mas Anto. Sudah berjalan 1 tahun namun tak kunjung memilki keturunan. Aku sudah memeriksakan ke dokter spesialis hingga sperma mas Anto pun di periksa.
Karena mas Anto berpendidikan yang kurang dia tidak mengerti apa yang aku lakukan. Setelah itu hasil pemeriksaan keluar, ternyata hasilnya sperma mas Anto kurang berkualitas. Sedangkan hasilku baik-baik saja tidak ada masalah. Hal ini tidak aku sampaikan kepada mas Anto takut dia kepikiran aku sangat menghargainya.
Namun berjalannya waktu diusiaku yang semakin bertambah tentunya aku ingin memiliki keturunan. Mas Anto gelisah setiap hari apalagi keluarganya yang mengira aku mandul. Aku juga sempat renggang dengan Mas Anto kehidupan kita cenderung diam. Pada waktu itu adik mas Anto yang tinggal di Semarang pindah ke sini.
Dia dan anak-anaknya pindah untuk menempati rumah yang berada di samping rumahku. Dia adik iparku, anaknya 3 aku senang banget memilki keponakan yang lucu. Rasanya ingin banget cepat memiliki anak. Mereka pindah karena tugas suami adik iparku di Semarang akan berakhir dan kembali ke Desa. Dia angkatan militer makanya sering berpindah-pindah.
Akupun belum pernah bertemu dengan adik ipar suamiku yang pria itu. karena dulu waktu nikahan dia tidak hadir. Aku dan Mas Anto yang menjemput adik ipar mas Anto ke bandara. Karena waktu itu istrinya sedang sakit jadi menyuruh aku dan Mas Anto yang berangkat. Sesampainya di bandara aku terkejut melihat ipar suamiku.
Dia gagah wajahnya tampan dan mempesona. Aku berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan mas Budi. Tampak dia memandangiku dan aku menunduk ketika dia terus menatapku,
“ kenalin ini istriku…, ” ucap mas Anto.
“ Oh iya mas, cantik ya cocok dengan mas Anto.., ” ucap mas budi memujiku.
Aku tersipu malau ketika dia mengatakan aku cantik. Sepanjang perjalanan kita ngobrol bareng, sesekali pas ada kesempatan mas Anto mengajakku bercanda. Sampai sudah di rumah keluarga sudah menyambut kedatangan mas Budi, anak istrinya yang sudah di depan rumah. Tampaknya mereka sangat rindu dengan sosok ayah di keluarganya.
Aku dan mas Anto kembali ke rumah dan melakukan aktifitas kembali. Namanya saudara berdekatan kita selalu berkumpul bareng di teras rumah. Besendau gurau rame-rame di depan, kerukunan di keluarga ini sangat jelas adanya. Waktu itu anak Mas Budi yang nomer 3 Kayla sakit dan harus dibawa ke Rumah sakit.
Semua keluarga mengantarnya termasuk aku sebagai bidan yang mengetahui kondisinya. Kayla di rawat di Rumah sakit aku mengurus segala administrasinya hingga diterima disana. Setelah semua selesai aku pulang diantar mas Budi karena mas Anto harus menunggu disana. Dia sangat sangat dengan ponakanyang satu itu.
Aku bergegas pulang diantar mas Budi, disepanjang perjalann dia selalu saja bertanya kenapa belum juga memilki keturunan,
“ Kamu sudah menikah 3 tahun tapi belum juga dikaruniai seorang anak ya .., ” tanya mas Budi.
“ Iya mas, entahlah aku dan Mas Anto sudah berusaha sepenuhnya.., ” jawabku.
Keasyikan ngobrol sampai dia memegang tanganku,aku terkejut ketika tangannya menggengan tanganku. Namun aku juga tidak menolak genggaman itu, ntah perasaan apa yang muncul ketika itu. Mas Budi terlihat sangat aneh tatapannya seakan ada sesuatu yang dia rasakan. Sesampainya di rumah aku beberes rumah hingga sore hari.
Tumben tidak ada pasien yang datang, aku tiduran di depan tivi capek banget. Tiba-tiba hpku berbunyi ada sms dari Mas budi. Dia sakit kepalanya pusing dan butuh bantuanku, aku bergegas menuju rumahnya lewat pintu belakang,
“ Kenapa mas.., ”
“ Aku pusing banget rasanya udah nggak bisa bangun lagi…, ” kelu mas Budi.
“ Oh iya aku periksa tekanan darah mas Budi dulu ya…, ”
Tampaknya semua normal tidak ada yang mengarah ke sakit kepalanya. Mas Budi tersenyum melihatku tatapan matanya tajam. Aku terlena dengan tatapannya seakan menarikku untuk terus saling memandang. Mas Budi mendekati wajahku dengan sangat lembut dia menciumku. Bibirku dikecup lidahnya terus bergoyang didalam bibirku.
Baru pertama kali ini aku merasakan kenikmatan bercinta. Mas Budi sangat pandai melakukan pemanasan memancing gairah wanita. Aku terus menikmati semua yang dia lakukan. Ciuman belaian tangannya membuat aku tak kuasa. Gairah ku bermunculan nikmat irtu terus menyelimuti tubuhku. Memelukku dengan erat sambil membelaiku, jilbab yang aku kenakan dia lepas perlahan.
Aku hanya memakai daster waktu itu. terus kembali menciumi bibirku dengan sangat nikmat. Tangannya terus membelai rambutku hingga turun kebawah. Dasterku dibuka secara perlahan, aku hanya memakai bra dan celana dalam saja. Aku sudah dikuasi nafsu yang sangat besar sehingga aku lupa dengan siapa aku berbuat.
Kenikmatan yang selama ini aku cari dan MAS Budilah yang membuatku terbang melayang. Tangannya memegang payudaraku dengan erat. Dia remas-remas payudaraku , bra pun sudah terlepas dari tubuhku. Mas Budi menidurkan aku di ranjangnya, aku terbaring tanpa busana. Mas Budi tampak sangat bergairah melihatku seperti ini,
Tangannya meraba payudaraku mulutnya mengulum puttingku,
“ Ouhhhhh…ahhhhhh…mass…..aakkkhh….., ”
Nikmat banget rasanya aku nggak tahan tubuhku menggeliat dengan penuh kenikmatan. Putting susuku terus dikulum hingga tubuhku bergetar. Tangannya terus meremas payudaraku aku terasa sangat lemas,
“ aaaakkkhhh….akkkkhhh…..mass…..nikmat…akkkhh…., ”
Tangannya turun ke bawah hingga ke pusar dan semakin turun lagi ke memekku. Jemarinya bermain membuka lipatan-lipatan memekku. Aku tak kuasa tak tahan dengan belaian mas Budi,
“ Ahhhh….mas…..ooohhh….lagi mas….ahhhh……, ”
Jarinya menyisir setiap lipatan, bibirnya mendekat memekku. Menjilati selakangan dan bagian-bagian yang menbuat aku tak bisa menahan aku udah sangat horny,
“ aaaahhhhhh…..ahhhhhh….ahhhhh…..mas……, ”
Terus dia memainkan lidahnya berputar-putar menciumi memekku. Penisnya yang tegak itu dibuka dari celana dalamnya. Sungguh pemandangan yang sangat aku inginkan. Penis besar berdiri sangat tegak, berbeda dengan milik mas Anto. Semakin tidak sabar untuk merasakan goyangan mas Budi. Ujung penis mas Budi diputar-putar di depan lubang memekku.
Aku meraskan kenikmatan yang sangat tiada terkira.
Ujung penisnya ditekan masuk ke dalam, masuklah ujung penis itu,
“ aaahhhhhhhhhhhh……ahhhhhhhh…..mas…..lagi mas….ahhhh…., ”
Dia memutar-mutar putting susuku hingga aku sangat lemas. Penisnya terus masuk ke dalam sementara dia menggairahkan aku dengan memutar dan mengecup putinggku. Nikmat banget,
“ Ssssssshhh… Ouhhhhhhh… Mas… Ahhhh…, ” Aku terus meracau merasakan kenikmatan itu.
Mas Budi terus mendorong pantatnya , penis yang besar keluar masuk sesuka hatinya,
“ Lagi mas…ahhhh…lagi…..ahhhhhh…terus mas….ahhhh….., ”
Aku memintanya gar lebih menekan penisnya, secara perlahan masuk kedalam. Maju mundur gerakan ams Anto. Semakin masuk penis itu, seluruh batang penis itu masuk ke dalam. Nikmta banget. Nafas mas Budi terlihat sangat cepat,
“ aaah..ahhh…ahhh…ahhh…ahhh…ahhh…ahhh…aahhhh…, ” desahan mas Budi
Tubuhkju sudah bergetar menahan kenikmatan,aku sudah pasrah. Mas Budi semakin keras memberikan tekanan. Dia menggoyang-goyangkan penisnya ke dalam, terasa mentok sampai ke dalam,
“ Ouhhhh mas…masss…ohhhh…ahhhhh……., ”
Terus mendorong penisnya sangat keras berkali-kali menekan. Pantatku diangkat dan diremasnya aku sudah sangatb memuncak sangat nikmat. Aku mengeluarkan cairan dari memekku hingga terasa makin basah dan licin. Tak lama kemudian sperma itu keluar di dalam,
“ Cccrrrroooottttt….crrrooooootttt…cccrrrrrooootttt….., ”
Hangat terasa sperma itu masuk ke dalam memekku. Mas Budi memelukku dengan sangat erat. Setelah itu aku merapikan baju dan memakainya kembali. Aku segera pulang ke rumah karena terdengar bunyi vespa mas Anto pulang. Aku berpura-pura sedang masak di dapur aku buatkan the hangat untuk suamiku.
Waktu berjalan sekitar satu minggu, badanku terasa sangat tidak nyaman mual muntah seperti orang yang sedang hamil. Aku mencoba tes kencing aku di pagi hari dan hasilnya aku positif hamil. Aku sangat bahagia yang aku tunggu-tunggu selama ini. Mas Anto sangat bahagia ketika mengetahui aku hamil. Tiba-tiba mas Budi menelpon aku, dan aku-pun berlari ke kamar mandi.
Saat itu aku mengatakan jika aku hamil, dia menjawab bahwa itu anaknya. Akupun percaya itu anak mas Budi karena setelah aku berhubungan dengan dia aku langsung hamil. Entah itu anak siapa yang penting aku sudah hamil, hanya aku dan Mas Budi yang menngetahui kejelasannya. Itulah cerita kehamilanku hasil dari perselingkuhanku dengan adik Mas Budi.
Sampai saat ini aku masih berhubungan dengan Mas budi tanpa sepengetahuan Mas Anto. Anakku sekrang sudah masuk dibangku SMA dan wajahnya cenderung mirip dengan mas Budi, bisa dikatakan jelas bahwa anakku adalah hasil dari hubungan sexs-ku dengan mas Budi. Untuk hari ini cukup sekian, jika ada waktu aku akan menceritakan kisah sexs-ku dengan Mas Budi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar