Sabtu, 25 Februari 2017

Kisah Masa Laluku


UNITED4D - Seks bisa dikatakan Kegiatan yg sangat nikmat bila dilakukan dgn seorang perempuan cantik seksi nan bugil. Terjebak dgn keindahan fantasi kenikmatan surgawi yg nikmat itu adalah pengalaman yg tak terlupakan. Berhubungan Seks adalah suatu keindahan yg setiap saat harus bisa dinikmati. Perempuan cantik dan memiliki buah dada yg montok itu mempesona penglihatan. Kemolekan dan kemulusan kulit badannya yg tergeletak pasrah telanjang bulat diatas kasur membuat gairah birahiku terus bergelora seakan tak dapat padam.

Baca Juga : 

Toket Milik Temanku Gede

Kisah ini merupakan pengalaman pribadi yg sangat berkesan bagi aku. Kisah ini terjadi beberapa tahun yg lalu. Awal kisahnya bermula pada pertengahan masa-masa kuliah aku di sebuah Perguruan Tinggi ternama di Jakarta. Bukan tanpa sebab, selama ini tak tahu kenapa selalu timbul rasa penasaran dalem diri aku untuk ingin mengungkapkan semua yg pernah terjadi pada diri aku. Secara kebetulan aku bertemu dgn seorang teman sekerja dan menyarankan untuk menkisahkan kembali pengalaman aku ini. Terus terang aku baru tahu ada site semacam ini di Internet.
Aku mengenal Seks bisa dikatakan belum terlalu lama juga. Baru mulai semester 3 semasa duduk dibangku kuliah dulu (saat itu umur aku baru 20 tahun). Kali pertama keperjakaan aku terenggut oleh Mbak Deswita (salah seorang karyawati XX di kampus yg sempat menjadi kekasih aku selama kurang lebih 2 tahun). Semenjak itu Seks bagi aku seolah sudah menjadi salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Aku seolah terjebak dgn keindahan fantasi kenikmatan surgawi yg Mbak Deswita berikan dan ajarkan kepada aku.
Hubungan aku dgn Mbak Deswita bisa dibilang lumayan lama juga, dan malahan sampai beberapa kali membuahkan kehamilan. Walau begitu Mbak Deswita selalu saja menggugurkannya. Hal ini terjadi berulang sampai lima kali. Gila memang, tetapi entah kenapa Mbak Deswita justru sangat menikmati hasil perbuatan aku selama hampir kurang lebih 2 tahun hubungan asmara kita itu berlangsung. Aku tak tahu apakah itu termasuk suatu penyimpangan perilaku atau bukan. Yg jelas setiap kali terjadi kehamilan dgn bangga ia memberitahukannya kepada aku dan mengatakan bahwa aku adalah lelaki paling hebat yg pernah dikenalnya.
Bagi aku pribadi Mbak Deswita adalah segala-galanya. Walau secara fisik ia lebih tua hampir 5 tahun dibanding umurku, tetapi itu tak menjadi beban dan halangan bagi aku untuk mengasihi dan menyayginya sebagai layaknya seorang kekasih. Kuakui aku bukanlah lelaki pertama dalem kehidupan cintanya, tetapi itu tak menjadi masalah sebab aku sangat mencintainya. Memang walau secara resmi kita belum menikah tetapi untuk masalah Seks kita sudah melakukannya sebulan semenjak pertama kali saling berkenalan. Bercinta dgnnya seakan tak pernah bosan.
Seks menurutnya adalah suatu keindahan yg setiap saat harus bisa dinikmati. Ibarat nasi, 2 atau 3 hari saja rutinitas intim itu tertunda pasti keesokan harinya Mbak Deswita langsung uring-uringan tanpa alasan yg jelas. Kalo sudah demikian hanya ada satu obat paling manjur untuk mengatasinya. Meredamnya dgn buaian-buaian kenikmatan surgawi. Menurutnya aku adalah lelaki yg paling berharga dan paling menggairahkan dalem hidupnya. Saat itu sudah begitu besar keyakinan dan perasaan cinta aku terhadapnya dan kukira begitu pula sebaliknya. Dan tak pernah terlintas sekalipun di benak aku hubungan indah ini akan berakhir begitu saja.
Sampai suatu ketika, kebetulan aku ada suatu keperluan mendadak yg sangat penting dan harus ke Bandung selama hampir 2 minggu. Mbak Deswita melepas kepergianku dgn berat hati. Ia tak akan sanggup bila terlalu lama berpisah dgnku. Aku sendiri sangat memaklumi perasaannya. Bagaimanapun selama ini tiada hari tanpa kita lewati bersama-sama. Aku ingin mengajaknya turut serta tetapi itu berarti ia harus bolos kerja. Aku tak menginginkan itu jika ia sampai kena teguran lagipula saat itu aku tak meragukan kesetiaannya.
Tetapi kenyataannya tanpa pernah kuduga sama sekali Mbak Deswita melakukan kesalahan besar dan membuat geger sebab tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim dgn salah seorang dosen senior. Hanya sehari sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukannya justru disalah satu ruang kantor ketika pegawai yg lain sedang mengikuti rapat rutin mingguan. Memalukannya lagi kejadian tersebut sempat menjadi tontonan gratis beberapa orang mahasiswa yg kebetulan mengetahui kejadian mesum tersebut.
Terus terang aku sangat kecewa, malu dan sakit hati dgn perbuatannya tersebut. Aku benar-benar tak menygka Mbak Deswita tega menghianati aku dan berselingkuh dgn orang lain. Aku merasa benar-benar sudah tertipu dgn perasaan aku sendiri. Padahal aku sangat menyaygi Mbak Deswita sebagaimana layaknya seorang kekasih bahkan calon istri. Aku tak pernah menghianati cinta aku kepadanya, sebabnya ini benar-benar sangat menusuk perasaan. Akhirnya sebab terlanjur malu mereka berdua menikah hanya kurang dari 1 minggu semenjak kejadian memalukan tersebut. Mbak Deswita setengah mati berusaha meminta maaf kepadaku atas segala perbuatannya. Dia mengaku khilaf dan meminta pengertianku.
Walau dgn berat hati apapun alasannya aku berusaha memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Aku berusaha untuk tak menemuinya lagi. Hal ini terasa terlalu sangat menyakitkan. Tetapi anehnya, hanya 2 hari menjelang pernikahannya entah kenapa aku merasa begitu cemburu dan ingin sekali berjumpa dgnnya. Seolah tahu akan perasaan dan keinginanku, Mbak Deswita ternyata memang sudah menunggu kedatanganku. Tak perlu aku kisahkan detilnya, yg jelas saat itu kembali terulang kemesraan yg biasa kita lakukan sebelum kejadian tak mengenakkan tersebut. Bahkan saking rindunya aku sampai menyebadaninya berulang-ulang kali tanpa henti selama beberapa jam. Apalagi bila melihat kemolekan dan kemulusan kulit badannya yg tergeletak pasrah telanjang bulat diatas kasur begitu mempesona penglihatanku. Membuat gairah birahiku terus bergelora seakan tak pernah padam.
Kenikmatan demi kenikmatan kita raih dan entah sudah berapa kali kita berdua saling menyemburkan cairan kenikmatan. Rintihan dan erangan kepuasan berulang kali terdengar lembut dari mulut mungilnya yg indah. Kedua bibir merahnya selalu digigitnya gemas setiap kali kuberhasil memberinya seteguk demi seteguk anggur kenikmatan. Seakan pengantin baru hampir sepanjang siang sampai sore kita berdua menikmati indahnya surga dunia walaupun hanya sesaat itu saja. Kusadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ini adalah terakhir kalinya kita dapat tidur bersama. Satu yg tak bisa kulupakan hingga detik ini dan sampai kapanpun juga, hasil perbuatan kita tersebut ternyata kembali membuahkan kehamilan. Hanya saja kali ini Mbak Deswita sama sekali tak menggugurkannya sebagai bukti rasa kasihnya kepadaku.
Kisah Dewasa Birahi Sek Sebelum Pernikahan Beruntung suaminya tak pernah curiga dgn kehadiran anak lelaki pertama mereka yg mukanya sangat mirip sekali dgnku. Saat ini umurnya hampir menginjak 4,5 tahun. Hampir 3 minggu kemudian sesudah pernikahan mereka kita mulai jarang bertemu apalagi bertatap muka. Di kampus pun Mbak Deswita seakan berusaha menghindar bila melihat kedatanganku. Aku berusaha mengerti atas semua sikapnya sebab bagaimanapun juga ia sekarang sudah menjadi milik orang lain. Aib yg ia alami dulu seolah menjadi trauma yg memalukan baginya. Hari-hari yg biasanya selalu indah ceria seakan berubah dan berbalik 180 derajat. Aku sering melamun dan dilanda rasa cemburu yg berlebihan. Ingin marah tetapi entah kepada siapa.
Pada dasarnya aku bukanlah orang pendendam, sehingga sedikitpun tak ada keinginanku untuk membalas semua perbuatannya. Hanya saja rutinitas Seks yg biasanya aku lakukan hampir setiap hari bersama Mbak Deswita seakan terhenti total. Hal ini ternyata sangat mengganggu pikiran dan baru aku sadari sesudah sekitar 3 minggu kebiasaan rutin tersebut terhenti. Bagaimanapun aku adalah lelaki normal yg sebelumnya sudah terbiasa melakukan rutinitas Seksual. Aku kira pembaca pasti mengerti apa yg aku maksudkan.
Itulah kenyataannya, pada mulanya aku sering merasa pusing tanpa sebab, sering sampai tak bisa tidur dan yg paling menyiksa bila alat kelelakian aku hampir setiap saat sering tegang sendiri. Kalo sudah begitu bisa sehari semalam aku tak bisa tidur sama sekali. Aku sendiri bukanlah lelaki yg senang bermasturbasi atau onani. Sejak dulu bisa dikatakan hanya sekali atau dua kali saja aku melakukannya sebelum mengenal Mbak Deswita. Sesudah itu paling sering justru Mbak Deswita sendiri yg melakukannya bila ia sudah tak sanggup lagi melayaniku atau kalo kebetulan dia sedang kepingin melakukan oral Seks.
Aku hanya tersenyum geli dan mengiyakan permintaannya yg sedikit diluar kebiasaan. Sebab terus terang aku lebih senang mengeluarkan air mani aku didalem liang kemaluannya. Mungkin sebab saat itu aku merasa hanya Mbak Deswita saja satu-satunya perempuan didalem hidup ini yg paling kucintai, aku mengira hanya Mbak Deswita sajalah yg memiliki (maaf) liang kemaluan paling nikmat di dunia. Lucu memang. Dan setiap kali bahkan sampai kapanpun aku akan selalu teringat atas segala keindahan dan pesona Seksual yg dimilikinya.
Bercinta dan bersebadan dgnnya membuatku benar-benar merasa sangat berharga dilahirkan sebagai seorang lelaki. Aku merasa bangga dan bahagia bisa melihatnya merintih merasakan kenikmatan yg kuberikan dan membuatnya klimaks hingga berkali-kali. Mbak Deswita sangat menyukai perlakuanku setiap kali aku memuaskannya. Mungkin saja dia termasuk golongan perempuan yg hperseks, sebab apapun bentuk kenikmatan yg sedang dirasakannya ketika klimaks selalu diekspresikan seketika itu juga. Menjerit, memekik, menggeliat bahkan kadang sampai menendang-nendang. Bila sedang mencapai puncak Mbak Deswita seakan seperti terkencing-kencing dan begitu hebat badannya menggeliat sambil menyemprotkan cairan kemaluannya.
Terkadang aku nggak pernah habis pikir bila Mbak Deswita sedang berada di puncak gejolak birahinya. Bila sedang klimaks cairan yg disemburkannya relatif sangat banyak untuk ukuran perempuan seperti dia. Mungkin jauh lebih banyak dibanding semburan air mani lelaki manapun juga. Dan uniknya Mbak Deswita sanggup melakukannya berkali-kali. Bila sedang terangsang paling tak aku harus mengulang menyebadaninya maksimal sebanyak 7-8 kali dalem setiap permainan. Mbak Deswita selalu memuntahkan cairan klimaksnya sampai menyembur keluar dari liang kemaluannya. Persis seperti air mancur kecil. Waktu itu aku tak tahu apa setiap perempuan memang begitu adanya bila sedang klimaks. Bila sudah demikian dgn sabar terpaksa aku harus mencabut keluar gagang kemaluan aku dari jepitan liang kemaluannya agar cairan keperempuanannya bisa tumpah keluar. Kalo tak, rasanya seperti sedang berada di dalem kolam renang air panas.
Dgn manja Mbak Deswita mencium bibir aku mesra lalu segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluan dan selangkangannya yg basah.
“Mmm ..cupp .. kau hebat sekali Andy .. mm ..sebentar sayg .. aku ke kamar mandi dulu yaa .. cupp ..”, bisiknya penuh kemesraan sesudah klimaks pertamanya selesai.
Ia tertawa kecil melihat alat kelelakianku yg basah berlendir terkena semburannya. Sementara diatas sprei juga tampak mulai basah tersiram cairan klimaksnya yg luar biasa banyaknya.
“Oooh .. kau luar biasa sekali Deswita .. benar-benar membuatku terangsang ..”, ujarku takjub.
“O yaa .. mm ..sabar sayg .. tunggu saja giliranmu ..mm ..cupp .. aku juga menginginkan semburanmu Andy ..hh .. aku ingin benih kita benar-benar menyatu sayg ..mm ..”, bisiknya genit.
Dua menit kemudian ia kembali lagi keatas kasur dan menyuruhku langsung menyebadaninya seperti semula. Demikian berulang-ulang aku selalu melakukannya sampai sebanyak 4-5 kali dan begitu pula ia selalu membersihkan diri ke kamar mandi setiap kali selesai klimaks. Selebihnya biasanya Mbak Deswita hanya bisa terbaring lemas kelelahan diatas kasur.
Ia memang sangat sensitif dan mudah sekali klimaks. Setiap kali alat vitalku menekan kedalem dan merangsang dinding kemaluannya, paling tak selama kurang lebih 2-3 menit Mbak Deswita sudah mencapai klimak dan cairan klimaksnya langsung menyemprot keluar mengguyur gagang kelelakianku. Sebab itu, setiap kali menyebadaninya harus aku lakukan secara perlahan-lahan. Jangan sampai kemaluan aku menggesek liang kemaluannya terlalu cepat.
Waktu sudah menjelang sore ketika ia kembali mencapai klimak, .. kucabut keluar alat kejantananku yg liat dan panjang dari dalem jepitan liang kemaluannya. Mbak Deswita sontak menggeliat dan mengejan sambil mengangkat pinggulnya keatas. Aku segera bergeser sedikit ke sisi kanan badannya. Dan .. Pyuurr .. untuk kelima kalinya cairan klimaksnya menyemprot keluar dari sela-sela celah kemaluannya membasahi selangkangannya sendiri dan sebagian sprei tempat tidur.
“Fuuhh .. kau keluar lagi Deswita .. nikmat ya sayg ..”.
“Aaahh ..Andy ..nngghh ..uuwwhh ..oohh ..”, pekiknya keras setengah tertahan sebelum akhirnya pinggulnya terhempas kembali keatas kasur.. Sejenak kuusap seluruh gagang kejantananku yg basah kuyub dgn selimut, lalu dgn bernafsu kuarahkan kembali kepala kemaluanku yg semakin mengkilat ke liang kemaluan Mbak Deswita yg mulai menutup rapat lagi.
“Aaww ..uuhh .. Andy ..”, rintihnya nikmat sambil memelukku lagi. Aku kembali mengayuh naik turun menggoyg badannya. Memberikannya kenikmatan. Mbak Deswita hanya menatapku pasrah melihatku kembali menyebadaninya seakan ingin membuat dirinya klimaks berulang-ulang kali tanpa henti.
” Su ..sudah Andy .. a ..aku lemas sekali .. aku bisa keluar lagi ..oohh .. ja ..jangan .. jangan sekarang Andy .. ooww .. ooww ..uuhh .. yaahh .. “, rintihnya lemas menahan nikmat ketika hanya dalem 2 menit cairan klimaksnya yg panas kembali menyembur dan seolah mendorong kepala kemaluanku keluar.
Untuk kesekian kali kembali kucabut gagang kelelakianku dari jepitan rapat liang kemaluannya. Dan .. pyuur .. cairan klimaks Mbak Deswita langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan selangkangannya lagi. Sebagian besar langsung meresap kedalem sprei tempat tidurnya yg semakin basah lembab berair.
“Wooww .. kau luar biasa sekali Deswita .. mm .. kau cepat sekali keluar sayg ..”, ujarku takjub.
“Nngg ..hh ..su ..sudah Andy .. aku lemas sekali .. oohh .. ayo dong Andy sekarang giliranmu .. beri aku semburanmu sayg ..”, rintihnya lemas.
“Mmm .. sebentar lagi sayg .. kau menggairahkan sekali Deswita .. hh ..aku ingin melihatmu klimaks sekali lagi ..”, ujarku gemas sambil kubenamkan kembali gagang kemaluanku yg besar dan panjang ke dalem liang kemaluannya.
” Nngghh .. ja ..jangan Andy ..a..aaku lemas sekali ..aaww ..”, rintihnya kecil ketika gagang kelelakianku kembali menembus dan membelah liang kemaluannya sampai menekan peranakannya.
” Ooohh Deswita .. ahh .. nikmat sekali sayg ..”, erangku keenakan merasakan gesekan lembut dinding kemaluannya yg basah dan rapat.
” A.. ahh ..Andy .. a..aku bisa pingsan sayg .. nngghh .. ja ..jangan teruskan Andy ..aaww .. oohh .. duh gusti .. uuhh .. ooww .. ooww yaahh ..”, pekiknya nikmat ketika begitu singkat ia kembali klimaks entah untuk kesekian kalinya.
“Wooww .. Deswita .. kau luar biasa sekali sayg .. mm .. oohh .. kemaluanmu mudah sekali terangsang sayg..”, ujarku gemas melihatnya kembali mereguk anggur kenikmatan.
Kurasakan cairan keperempuanannya yg menyembur hebat berusaha mendorong gagang kelelakianku keluar.
” Aahh .. A..andy .. su ..sudah ..sudah sayg .. aku sudah lemas sekali ..”, rintihnya semakin lemah. Kupandangi wajah cantiknya yg berkeringat. Terlihat rona-rona kenikmatan yg amat sangat terbayg di wajahnya. Bibir merahnya yg mungil sedikit megap-megap mengatur napas. Aku tersenyum bahagia melihatnya. Kukecup lembut bibirnya yg hangat dan mengajaknya bercumbu untuk sesaat.
“Andy .. kenapa kau belum juga keluar sayg .. oohh .. berapa lama lagi aku harus menunggumu sayg .. a ..aku sudah lemas sekali Andy ..”, bisiknya masih kelelahan.
“Fuuhh .. nanti saja sayg .. kita istirahat dulu ..”, ujarku penuh kasih sayg. Aku jadi tak tega melihatnya.
“Andy .. jangan begitu sayg .. lakukanlah .. aku juga ingin melihatmu puas ..ayo dong sayg .. jangan bersikap begitu ..”, bisiknya mesra.
“Tapi kau masih letih Deswita .. kau bisa keluar lagi nanti ..”, ujarku khawatir.
“Hehh .. lakukanlah Andy .. aku tak peduli sayg .. atau ..atau aku akan meng-onani alat vitalmu ..”, ujarnya nakal. “Wooww ..kau nakal sekali Deswita .. tadi kau minta berhenti .. mm ternyata kau masih kurang puas juga sayg .. mm cupp ..ok .. kau ingin melihatku puas juga sayg ..”, bisikku penuh gairah. Mbak Deswita tersenyum gemas lalu mencubit pinggulku mesra.
“He-eh .. Andy .. kau tahu aku sangat menyukainya sayg .. semburan hangatmu yg mm ..”, bisiknya lembut penuh gairah.
Selama kurang lebih 3 menit aku kembali menggoyg pinggul turun naik menyebadaninya. Dinding kemaluannya yg hangat dan lembut seakan meremat-remat hebat pertanda Mbak Deswita akan segera klimaks kembali.
“Andy ..ooh ..Andy ..duh gusti .. aku mau keluar lagi .. ooh .. oohh ja ..jangan terlalu cepat sayg .. a..a ..aku.. ooww ..oww ..uuww ..”, pekiknya kuat menahan rasa nikmat.
” Keluarkanlah Deswita .. yaahh .. aku ingin merasakan semburanmu ..sshh ..”
“A..andy .. sekaraang ..sekarang .. aakkhh .. oowwhgk “, teriaknya tertahan. Secepat kilat kucabut gagang kelelakianku dari jepitan dinding kemaluannya yg rapat lalu kugeser badanku kebawah sehingga mukaku kini persis berada diatas selangkangannya. Jemari tangan kananku secepat kilat meraih dan memlintir daging clitorisnya.
Dan .. Pyuurr .. Kembali Mbak Deswita memuntahkan keluar cairan klimaksnya yg bening. Begitu kuat semprotannya hingga sebagian besar sampai mengenai dan menyiram mukaku. Dgn cepat mulutku menangkap cairan kenikmatannya dan langsung kutelan nikmat. Terasa hangat dan encer. Mmm .. tiada yg lebih nikmat dan indah kecuali merasakan seutuhnya air surgawinya. Kerongkonganku yg tadinya agak kering kini sedikit terasa lebih segar dan basah. Kukecup dan kukulum gemas pentil daging clitorisnya yg kemerahan. Sementara ujung lidahku menggapai masuk kedalem liang kemaluannya sembari menyedot sisa-sisa cairan klimaksnya yg masih merembes keluar.
Kali ini Mbak Deswita benar-benar lemas tak berdaya. Napasnya semakin megap-megap sebab nikmat luar biasa yg dirasakannya. Selangkangannya benar-benar basah kuyub oleh cairan klimaks yg berulangkali ia semburkan.
“Mmm .. aku menyukai rasanya sayg .. aah .. kau menikmatinya Deswitaku sayg ..”, ujarku puas melihatnya tak berdaya.
“A..andy .. a..a..aku su..sudah tak kuat lagi sayg .. oohh ..a..aku seperti terkuras Andy ..”, rintihnya lemas.
” Aku tahu sayg .. sekarang tidurlah .. kau kelihatan capek sekali ..”, ujarku mesra.
“Ka ..kau bagaimana sa..sayg ..”, bisiknya setengah bingung melihatku masih belum terpuaskan.
” Sudahlah Deswita .. tak apa-apa ..tidurlah ..”, kataku pelan.
Kupeluk mesra badan telanjangnya yg basah berkeringat dan menina bobokkannya. Kubelai dan kuremas lembut kedua buah buah dadanya secara bergantian.
” Oohh ..Andy ..aku akan memuasimu sesudah ini sayg .. mmhh ..hh ..hh..”, rintihnya perlahan sambil mengatur napas.
” Sudahlah Deswita .. tidurlah dulu .. nanti sesudah segar kau boleh memuasi aku ..Ok ..!”, bisikku penuh kasih sayg. Deswita mencium bibirku sampai lama sekali sebelum akhirnya kemudian ia jatuh terlelap saking lelahnya. Wajahnya yg cantik terlihat sedikit pucat, tetapi tampak rona kepuasan yg tak terhingga terbayg disitu. Mulutnya yg indah merekah terlihat tersenyum. Senyum kepuasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar