Jumat, 24 Februari 2017

Toket Milik Temanku Gede




UNITED - Cerita ini adalah pengalamanku bermain bersama cewek sma bispak tapi aku akui toketnya gede banget dan sexy banget memeknya. Berawal dari aku yang dapat tender gede, aku dan temanku akhirnya ingin sedikit bersenang-senang dan mencoba fantasi seks baru dengan cewek-cewek abg.


Baca Juga : 

 Aku di perkosa Gara gara Hutang

 
 Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Edy , temanku itu.

“Edy .., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada”
“Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?”
“Ke Surabaya.. Ada saudaranya kawinan”
“Besok jangan kesiangan ya datangnya.. Jam 11-an deh”
“OK”

Setelah itu kunyalakan sebatang rokok, dan kuteruskan pekerjaanku.

Pagi itu, aku berangkat ke Kota x. Dalam perjalanan, aku mampir ke tempat salah satu klienku di daerah Tebet, untuk mengambil pembayaran proyek yang telah kuselesaikan. Setelah mengambil cek pembayaran, segera aku menuju tol Jagorawi. Sialnya ban mobilku sempat kempes, untungnya hal itu terjadi sebelum aku masuk jalan tol. Akibatnya, sekalipun aku telah memacu mobilku, baru sekitar jam 12.30 aku sampai di rumah Edy . 


 “Sialan lu.. Gue udah tunggu-tunggu dari tadi, baru dateng”. Edy berkata sedikit kesal ketika membuka pintu rumahnya.
“Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya kempes, mesti ganti ban dulu di tengah jalan”
“Anterin gue tambal ban dulu yuk.. Baru kita cabut” sambungku lagi.
“Bentar.. Gue ganti dulu ya”. Edy pun kemudian ngeloyor pergi ke kamarnya.

Sambil menunggu, aku membaca koran di ruang tamu. Tak lama Siska, adik Edy , datang membawa minuman.

“Kok udah lama nggak mampir Mas?”
“Iya Sis, habis sibuk.. Mesti cari duit nih” jawabku.

“Mentang-mentang udah jadi pengusaha.. Sombong ya” godanya sambil tertawa kecil. Siska ini memang cukup akrab denganku. Anaknya memang ramah dan menyenangkan. Kami pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap.

Setelah Edy muncul, kami segera berangkat menuju tukang tambal ban terdekat. Setelah beres, aku membawa mobilku menuju sebuah bank swasta untuk mencairkan cek dari klienku. Antrian lumayan panjang hari itu, akibatnya cukup lama juga kami menghabiskan waktu di sana.

Saat keluar dari bank tersebut, jam telah menunjukkan pukul 14.00 siang, sehingga aku mengajak Edy mampir ke sebuah restoran fast food untuk makan siang. Di restoran itu, kami bertemu dengan dua gadis ABG cantik yang masih berseragam SMA. Yang seorang berambut pendek, dengan wajah yang manis.

Tubuhnya tinggi langsing, dengan kulit agak hitam, tetapi bersih. Sedangkan yang satu berwajah cantik, berkulit putih dan berambut panjang. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, tetapi yang paling menarik perhatian adalah tubuhnya yang padat. Payudaranya tampak besar menerawang di balik seragam sekolahnya. Kami tersenyum pada mereka dan mereka pun membalas dengan genit.

“Wan.. Kita ajak mereka yuk..” kata Edy .
“Boleh aja kalau mereka mau” jawabku.
“Tapi lu yang traktir ya bos.., kan baru ngambil duit nih”
“Beres deh”

Edy pun kemudian menghampiri mereka dan mengajak berkenalan. Memang Edy ini pemberani sekali dalam hal begini. Dia memang terkenal playboy, punya banyak cewek. Hal itu didukung dengan perawakannya yang lumayan ganteng.

“Eva..” kata gadis berambut pendek itu saat mengenalkan dirinya.
“Ini temannya siapa namanya” tanyaku sambil menatap gadis seksi temannya.
“Mira ” kata gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Langsung kusambut jabatan tangannya yang halus itu.

Aku dan Edy lalu pindah ke meja mereka. Kami berempat berbincang-bincang sambil menikmati hidangan masing-masing. Ketika diajak, mereka setuju untuk jalan-jalan bersama ke Puncak. Setelah selesai makan, waktu berjalan menuju mobil, kulihat payudara Mira tampak sedikit bergoyang-goyang saat dia berjalan. Ingin rasanya kulumat habis payudara gadis belia itu. Setelah berjalan-jalan di Puncak menikmati pemandangan, kami pun cek in di sebuah motel di sana.


 “Lu kan yang traktir Wan.. Lu pilih yang mana?” bisik Edy saat kami sedang mengurus cek-in. Memang sebelumnya aku yang janji akan traktir, karena aku baru saja menerima pembayaran dari salah satu proyekku.
“Mira ” jawabku pendek.
“Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?” bisik Edy lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu, kamipun segera cek-in. Kugandeng tangan Mira , sedangkan Edy tampak merangkul bahu Eva menuju kamar.

Setelah kukunci pintu kamar, tak sabar langsung kudekap tubuh Mira . Langsung kucium bibirnya dengan penuh gairah. Tanganku dengan gemas meremas gundukan payudaranya. Setelah puas menciumi bibirnya, kuciumi lehernya, dan kemudian segera kubuka kancing baju seragamnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar