Rabu, 07 Juni 2017

MELAYANI NAFSU ATASAN SEBAGAI SYARAT MEMINTA PINJAMAN UANG


UNITED4D - Ratih adalah seorang wanita muda beranak satu berusia 25 tahun yang memiliki wajah manis, dengan bentuk tubuhnya yang begitu semok, pantatnya yang bohay membulat membuat siapapun lelaki yang melihatnya akan berdecak kagum.
Baca Juga : 


Ditambah lagi dengan buah dadanya yang membusung ukuran 34B dan sangat montok itu, semakin menambah keseksiannya benar benar menggiurkan, setiap mata lelaki. Ratih bekerja pada satu instansi pemerintah didaerah Sudirman, sebagai seorang analis yang ramah iapun sangatlah disukai oleh teman teman sekantornya.
Sehari hari Ratih berangkat bekerja dari rumahnya didaerah Ciledug menggunakan angkutan umum, dengan kebiasaannya yang selalu memakai pakaian ketat semakin membuat lekukkan tubuh seksinya tampak begitu jelas, dan mengundang banyak pandangan nakal dari para lelaki yang melihatnya.
Seperti pagi itu diangkutan yang cukup padat penumpang Ratih berdiri berdesakkan diantara para penumpang. Ratih yang pagi itu memakai pakaian ketat dengan span yang diatas lutut begitu menggoda setiap lelaki yang berdiri didekatnya, untuk merapatkan tubuhnya ketubuh Ratih yang sangat seksi dan montok itu.
Saat itu ada seorang laki laki yang berdiri tepat dibelakang Ratih, dengan perlahan mulai merapatkan tubuh depannya kebagian belakang tubuh Ratih, dengan memanfaatkan goncangan mobil angkutan yang sesekali terguncang itu, laki laki itu mulai menempelkan batang penisnya yang masih tertutup celana ke pantat Ratih.
Laki laki yang disebelahnya pun tidak mau kalah dengan kalakuan temannya, iapun mulai dengan menempelkan telapak tangannya dipermukaan pantat Ratih yang yang begitu membulat seksi terbalut rok spannya yang begitu ketat menyiplak dipantatnya.
Ratih yang diperlakukan seperti itu tidak menyadarinya, ia masih asik bergantungan dengan tangan satunya sedang memainkan tombol tombol hp nya. Begitulah keseharian yang sering terjadi terhadap Ratih, ada saja lelaki yang mencuri curi kesempatan dalam kesempitan.
Tidak seperti biasanya hari itu Ratih begitu pusing dengan keadaan suaminya yang terlibat banyak hutang, akibat kebiasaan suaminya yang sering berhura hura dan hidup royal. Sementara tabungan Ratih sudah habis dipakai untuk bayar ini dan itu, sesampainya dikantor Ratih menghadap pimpinannya untuk meminjam uang, untuk melunasi hutang suaminya kepada seorang rentenir. Ratih mengetuk pintu ruangan pimpinannya itu, dan terdengar suara dari seorang laki laki yang mempersilahkannya untuk masuk.
Pak Hartono adalah pimpinan dimana Ratih adalah salah seorang anak buah di unitnya, dan hari itu Ratih datang dan mengutarakan maksudnya untuk mendapat pinjaman uang. Dengan mata nakalnya Pak Hartono menyisir tubuh Ratih dari atas sampai kebawah,
Ratih menjadi risih mendapati hal ini, lalu dengan perlahan iapun mulai mengutarakan maksudnya. “…maaf Pak maksud dan tujuan saya menghadap, adalah ingin meminta bantuan kepada Bapak untuk meminjamkan saya uang lima juta Pak…” kata Ratih dengan nada berat.
“…boleh saja Bapak kasih, asal kamu mau menerima persyaratannya…!” kata Pak Hartono mulai dengan akal bulusnya. “…persyaratan apa Pak, saya tidak mengerti…?” sambung Ratih. “…asal kamu mau pacaran sama Bapak sehari…saja…pasti Bapak kasih apa yang kamu mau…gimana…?” kata Pak Hartono dengan berbisik didepan wajah Ratih.
Ratih begitu kaget dengan apa yang baru didengarnya, lalu iapun tertunduk tidak berani menatap mata atasannya itu, dan iapun teringat akan desakkan dan ancaman rentenir yang kemarin datang kerumahnya, lalu dengan pelan iapun berkata lagi. “…kalau memang Bapak mau begitu saya terima Pak, asalkan saya diberi pinjaman…” dengan berat hati Ratih menyetujui keinginan atasannya itu.
Pak Hartono begitu girang dan tidak menyangka Ratih akan semudah itu menerima persyaratan darinya. Lalu iapun mengeluarkan sejumlah uang dari lacinya, dan memberikannya kepada Ratih. “…ini uangnya lima juta dan kamu harus menuruti apa saja yang saya mau…!” katanya seraya menyerahkan uang ketangan Ratih.
Ratih segera memasukan uang itu kedalam tasnya, sementara Pak Hartono pergi mengunci pintu ruangannya, dan segera menghampiri Ratih. Ratih tidak kuasa menolak ketika tangan Pak Hartono memeluk tubuhnya dari belakang, dan mulai menyapu tengkuk dan leher jenjangnya dengan mulut dan lidahnya.
Pak Hartono yang sudah sekian lama begitu memendam hasrat terhadap Ratih kemudian tidak menyia nyiakan kesempatan langka tersebut, dengan penuh nafsu iapun mulai menggesek gesekkan batang penisnya dibelahan pantat Ratih yang terbalut rok ketatnya.
“…oohh Ratih kamu begitu menggairahkan, tubuhmu begitu seksi sssshhh…aaahh…” racau Pak Hartono ditelinga Ratih. Lalu mulai tangan Pak Hartono meremas remas buah dada montok Ratih, dan mulai membuka satu persatu kancing blousnya.
Tubuh Ratih sampai terguncang guncang menerima desakkan dan gesekkan liar penis Pak Hartono dipantatnya, kini Pak Hartono membalikkan tubuh Ratih kehadapannya. Dengan memegang kepala Ratih Pak Hartono kemudian melumat bibir tipis Ratih, kemudian tangannya mulai menurunkan tali kutang dipundak Ratih. Ratih sudah setengah telanjang dengan buah dadanya yang montok itu menggantunng membuat Pak Hartono yang tidak sabar segera mencaplok dan mengenyoti puting susunya dengan penuh nafsu.
“…ssshhh…” Ratih mulai mendesis menerima kenyotan mulut Pak Hartono. Pak Hartono kemudian menarik Ratih dan membaringkannya diatas sofa, lalu mulai menjilati paha mulus Ratih, dan kemudian dengan tergesa segera menarik turun celana dalamnya.
Ratih hanya pasrah ketika Pak Hartono mulai membuka celananya, dan kemudian menuntun batang kontolnya kearah vaginanya. Vagina Ratih yang sudah basah itu dengan mudah dapat dimasuki kontol Pak Hartono, dan dengan tergesa kemudian Pak Hartono mulai menggenjot vagina Ratih. “…aaahh…ooohhh…ssshhh… memekmu legit Rat…!” racaunya.
Ratih hanya bisa pasrah dan menitikkan airmatanya, menerima hujaman dan genjotan batang kontol atasannya itu. Hingga akhirnya Pak Hartono menyemburkan spermanya didalam rahim Ratih, dan hari itu runtuhlah sudah kesucian dirinya, dia harus menjadi tumbal akibat perbuatan suaminya.
Pak Hartono sangat puas telah berhasil mencicipi tubuh seksi dan montok Ratih, yang sudah sekian lama diidamkannya itu. Ratih kembali kemeja kerjanya, dan hari itu iapun menjadi kewalahan akibat banyaknya pekerjaan yang menumpuk dimejanya, karena tadi harus melayani atasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar