Kamis, 30 Maret 2017

Sindikat Suster


UNITED4D - Tinggal di rumah sakit memang sangat menjenuhkan karenan hanya bisa terbaring saja di ranjang. Namun ada suat hal, yang bisa menjadikan para perawat ini menjadi teman yang asik dan menyenangkan. Hanya ini bisa terjadi untuk kamar yang kelas atas istlah nya kamar VIP di rumah sakit.
 Baca Juga : 

Safrudin dan Delman Cinta


Mencuri waktu dengan tamu yang berkunjung atau dari keluarga bisa menjadi tantangan dan menambah sensasi. Saat itu telah menjelang malam hari, ruangan di sekitar sudah begitu sepi dan untuk jam berkunjung sudah tutup. Kemudian para perawat telah berganti jam kerja dan disini hanya bengong saja karena sulit untuk tidur.

Sedangkan hanya terdengar suara bunyi dari kibasan AC saja. Kegundahan mulai menerpa, sudah 1 minggu sejak menjalani operasi patah rusuk gara-gara mobil menabrak sebuah pondasi rumah.

Joni yang begitu sering di panggil namanya dan di acuma hanya bisa terbaring di ranjang dengan terlentang. Kebiasaannya hanya nonton acara tivi saja yang membosankan.

Kemudian dia berpikiran untuk menekan-menekan tombol, yang ingin memanggil para perawat yang jaga. Tak lama kemudian, ada suster yang cantik masuk ke kamar inap.

“Bisa saya bantu Bapak..”?ucap suster yang mendekati Joni.

“Saya mau ke kamar mandi suster. . .tapi gak bisa ?”jawab Joni.

Dengan wajah yang menahan air kencing nya , dan dengan wajah yang nyengir meringis.

Kemudian perawat itu dengan bertubuh yang seksi dan sintal , berambut indah segera mengambil tempat kencing. Kedua tangan perawat itu, sedikit mengangkat sedikit pinggulnya yang bobot nya lumayan berat kisaran 73 kg.

Lalu segera perawat membukakan celana kolor yang dikenakan. Ternyata ini moment yang din anti-nantikan Joni yang telah lama di rencanakan.

“ Lho. . . .Suster, kok bisa jadi begini ya. . ?”ucap Joni.

Dengan senyuman simpul Suster melihat kontolnya yang mengacung tegap. Dan ternyata dengan rencana awalnya mendapat simpati dan respon. Perawat itu kemudian kembali tersenyum dengan melihat kontol yang perkasa.

“Lha emang nya kenapa Pak…?”

“ Mau saya bantu. . . ?”jawab perawat itu.

Joni yang dari awalnya memancing dulu, sontak begitu kaget dengan jawaban perawat itu. Lalu dengan jawaban yang singkat joni berkata,

” saya mau nya pakai mulut, sus. . .?”ujar Joni.

Kemudian tempat pipis yang di jadikan sebagai modus Joni, di singkirkan oleh suster. Dengan nama Cika,yang di baca di dadanya di sering memanggilnya.

Cika kemudian beralih tempat ke samping sisi kiri ranjang dan duduk di ranjang.

Sindikat Suster |Perawat itu masih ada tugas yang harus di laksanakan. Dengan pelayanan yang ramah dan manis dapat di nikmati di malam hari juga selama Joni masih terbaring di ranjang rawat inap itu , dan hampir sudah seminggu dia menginap.

Joni tak perlu lagi resah dengan modus yang di lakukan dengan memence tombol hanya untuk buang air kecil saja. Dan sudah berani untuk melontarkan dan to the point aja pada targetnya.

Dan dari awal semenjak melihat nya , seperti nya perawat itu mudah untuk di goda dan di bayar. Dari awal memang terlihat jual mahal, namun saya memberanikan diri dan nekat aja katanya yang beberapa minggu lalu dengan mengenang sensasi dan kejadian yang di alaminya.

Joni yang bertempat tinggal di Salatiga ini semula hanya merayu dengan membelikan pulsa 100 ribu modus untuk menemaninya saat sedang resah di malam hari. Namun dengan jawaban si Perawat itu,  

“ Ya…kalau Cuma pulsa 100 ribu saya bisa Om. . .??”ucap suster.

Dengan jawaban yang memberikan kode, Joni malah di buat nya tertantang. Joni yang bertempat tinggal di sekitar Salatiga awal mula nya hanya merayu saja. Dengan memberikan pulsa 100 ribu, sekali iseng iseng dapat untung.

Namun untuk berikut nya si perawat berkata:

“Hmmm. . .,kalau shooping gimana .. . .?”

“Saya mau Om. . “? Ucap perawat itu.

Hmmmm. . .enaknya shoping dimana yach. . ??

Dan ini bukan mimpi coy. . .mungkn memang ini tugasnya yang harus di lakuin perawat yaitu utnuk melayani setiap permintaan si pasien sebaik mungkin.

Dengan godaan seperti minta shooping termasuk dalam strateginya dan usaha lainnya untuk mendapatkan uang. Dan dapat di tebak, kalo memang dengan jawaban seperti itu pasti mau di apain aja.

Joni yang sekarang telah berusia 40 tahun melihat para perawat apalagi dengan si cika yang tidak beres. Si joni memang berwajah sangat pas-pasan, sangat jauh wajahnya yang di harapkan. Akan tetapi dengan uangnya dapet membeli seorang perawat dengan usia 21 tahun.

Sindikat Suster |Dengan trik yang di lakukan Joni , dengan cara uang ratusan ribu utnuk memikatnya. Dengan tempat hunian raawat inap yang berkelas VIP yang begitu privasi sehingga membuat nyaman dan aman. Dengan trik yang di lakukan ternyata sangat top cer.

Pada waktu berikut nya, biat tambah mantap lagi Joni sepertinya menyelipkan beberapa lembar uang ratusan di balik bukunya dan serta daftar obat yang biasa di pegang setiap harinya. Dengan beberapa lembaraan ratusan itu , perawat itu kemudian tersenyum yang telah memegang buku yang di berikan oleh Joni.

Lalu si perawat itu segera menelpon si perawat lain yang juga sedang jaga sift malam dan berpesan kemudian, untuk menuggu pasien yang butuh bantuan. Dengan jumlah seperti itu kisaran 2 juta rupiah, Joni pada transaksi seks itu berjalan dengan lancar.

Cika dengan nominal sepeti itu , Joni tidak maen –maen dalam memberikan uang tip. Dan sekiranya si perawat itu sempat berpikir kalau si pasien ini bukan pasien sembarangan yang harus ada penanganan kusus. Selama seminggu Joni dapat berkencan dengan perawat cantik tu untuk beberapa jam untk saja di saat kalo waktu dan tempat memungkin kan di kamar inap nya.

Dan untuk kesempatan yang sering terjadi, kesempatan yang di dapetnya saat si Cika jaga sift malam.
Meskipun terlihat ada waktu banyak , perawat seperti Cika ini tetap tidak menginginkan hal yang buruk dan mengambil resiko kecil.

Karena dengan beberapa rekan kerja nya pernah terhendus dan pada akhirnya di pecat tampa pesangon. Gara-gara nya ketahuan ada main dengan beberapa dokter dan pasien. Berarti ada beberapa yang sudah melakukan kencan malam inap seperti cika??

Dan memang bener , ternyata ada sindikat yang mengatur adanya kencan gelap di kamar pasien yang kusus untuk kelas VIP saja.

Memang tak bi sa untuk pastikan karena dengan sikap cika si perawat bukanlah tabu. Ada beberapa dari media yang berapa tahun yang silam, mengekpos hal tersebut yang serupa di rumah sakit di Salatiga.

Dengan layanan berkala itu , Cuma dengan adegan seks oral belom sampai bersetubuh naik ke ranjang. Dari sumber lain yang menceritakan, kalau perawat yang seperti itu punya kebiasaan seperti itu dengan usia di bawah 24 tahun.

Sindikat Suster |Para perawat yangyang sudah memiliki daerah territorial dan kekuasaan penuh, dengan bebas masuk ke kamar pasien tanpa ada yang melarang. Dan dia juga mengusir sanak keluarga yang menjenguk dengan alasan ingin memberikan kesempatan untuk beristirahat.

“Permisi Bapak/Ibu. . .Bapak harus istirahat. . ?”

dengan kalimat yang seperti tu. Istri yang menemani pun juga harus keluar dari kamar. Apakah benar sampingan ini dari pekerjaaan perawat di zaman sekarang?? Dan ada seorang pengawas rawat inap dengan tegas mengucapkan ,

“Iya”

“Dan sangat mustahil kalo tak terjadi ada apa-apa jika mereka berkeliaran di sini saat libur, apalagi bersolek, dan tidak seperti perawat lainnya,” kata wanita itu ( Ibu Yani ).

Menurut Ibu Yani, tiap kali berkeliling, dia sering memergoki para suster seperti punya pasien pelanggan tetap.

“ Setiap pasien-pasien lain memanggil, yang datang selalu suster Cika, tak pernah yang lain,” katanya lagi.

Sekalipun Suster Cika tidak berada di ruang jaga, para perawat lain belum tentu berani melayani pasien ngeseks itu.

“kayaknya ada ada sindikat terselubung,” tambahnya.

Ibu Yani mengakui, sepertinya ada indikasi kuat tentang perawat di rumah sakitnya suka memberikan layanan plus-plus.

“Rata-rata usia mereka di bawah 25, cirinya gampang, kalau tidak Ibu Yani, pastilah bertubuh tinggi dan semok montok,” kata Ibu Yani yang berusia 36 tahun.

Umumnya, pasien yang mereka jaring adalah pasien ruang VIP.

“Kebanyakan pasien luar kota, meskipun sering juga orang local”. tuturnya.

Sindikat Suster |Ibu Yani juga pernah menangkap basah isi pesan pendek di layar monitor ponsel milik salah satu perawatnya. Bagian akhir kalimat SMS itu adalah nama hotel dan nama pengirim pesan, cukup membuatnya paham dengan kegiatan susternya.

Dia tak menyangka sindikat suster bisa jauh seperti itu dan sebelumnya yang Ibu Yani tahu hanya sebatas hubungan emosi dengan dokter jaga atau pasien.

Jenis perawatan spesifik yang membuat masa rawat inap cukup panjang agaknya ikut menyuburkan kasus-kasus seperti ini.

Jika pasien harus menginap sebulan, boleh jadi omunikasi dengan suster bisa sangat akrab. Tak sedikit memang pasien pria punya sikap genit dan gombal terhadap suster.

Menurut Ibu Yani, kasus-kasus seperti itu tidak hanya terjadi di rumah sakitnya saja, tapi juga di tempat lainnya.. Tak percaya? Mari main ke sebuah rumah sakit di kawasan Salatiga.

Sindikat Suster |Roni, sebutannya adalah karyawan perusahaan jasa hiburan, suatu kali pernah menginap seminggu di ruangan VIP rumah sakit itu.

“Dari awal, perawat itu menatap saya dengan pandangan nakal menggoda,” kata lelaki yang menginap di rumah sakit.

Hari pertama dan kedua Roni masih biasa saja. Ia hanya berani menggoda Cika suster muda idamannya.

“Kebetulan dia yang bertugas mengawasi saya,” ujar pria ini.

Pimpinsn Suster yang hanya berkunjung saja dan inspeksi singkat. Saat sore ada suster lain yang bernama Ninik dengan berbadan memal, menawarkan diri untuk memandikan Roni. Padahal,  

“Dengan tangan yang di infus, sebenarnya saya bisa mandi sendiri, kok,” kata Roni.

Sebetulnya ia tak pernah menyangka kalau perempuan berparas manis dan berambut panjang itu berprofesi tambahan. Saat mandi itulah semua misteri tersingkap.

Awalnya, Roni malu akan tetapi dengan rangsangan melupakan akal sehatnya.

Suasana yang sangat mendukung dan tak ada orang lain hanya berdua saja. Rasa suntuk dan bosan juga mulai menyergap lelaki itu. Tak terasa tangan Ninik mulai menjamah.

Roni gelap mata sampai bersetubuh?  

“Tidak, hanya ngocok,” tuturnya.

Bukannya dia tak mau untuk bercinta.

Dengan badannya lemas, ada pertimbangan lain.

“Enggak tega, mereka hanya pekerja sosial,” tutur Roni,

”Tapi menyesal juga, kalu tak sampai bercinta dengan para perawat yang memberikan layanan extra“.

Sindikat Suster |Entah sungkan atau sekadar meluncurkan jurus dagang, Ninik tak menagih bayaran.  

“Tapi, Ninik yang sering pulang larut malam, jam 1 atau 2 malam,” ujar Roni.

Roni jadi tak tega hati dengan tiga lembar ratusan ribu mengucur dari sakunya, Sekadar

“uang nemenin”.

Namun, permainan nakal tak berhenti sampai di situ. Setelah sembuh, Roni dan Nnnik masih berhubungan. 

“ Dengan hangout, nonton dan, karaoke an saja. Cium-cium sedikit, ya, ada,” katanya.

Tapi, Roni enggan bertindak lebih jauh. Duit tip yang diterima para suster itu memang tidak sedikit. Barangkali itu pula yang bisa membuat mereka membuang kebosanan di tempat-tempat hiburan yang gemerlap.

Sering kali dilakukan SusterSeks. Pada saat tidak bertugas di rumah sakit kemudian mengajak buat jalan-jalan di berbagai tempat.

Dengan memakai gaun hitam dengan celana bahan yang ketat. Ninik dengan tubuhnya kecil dan semampai dengan rambutnya yang sudah dipotong pendek. Saaat itu ada rekan juga yang meneriman job tambahan , dia juga seorang perawat di rumah sakit yang berbeda.

Namanya Lulu, dia sangat suka dengan dunia malam dan berkelakuan sama perawat lannya yang suka ngeseks. Dia tidak menarif harga bokingan nya, tetapi yang sering di kasih paling sedikit 500 ribu.

Memang dengan tariff seperti itu sagatlah lumayan, karena Lulu tidak punya germo yang merekrutnya sehingga tariff nya gak berkurang.

Sindikat Suster |Dengan cara cerdas Lulu yang lumayan cerdik, untuk mendapatkan pasien kelas kakap. Lulu mendata dari daftar chek up yang menginap di ruang VIP.

Kalo denganpasien yang sudah paham dengan Lulu utnuk memboking nya lebih mudah. Dengan hasil data nya, dia lebih tau asal usul alamat dan uang nya pasien.

Di rumah sakit dia bekerja dokter tak banyak berada di kamar chek up, dengan hanya berkonsultasi saja. Jika berbicara tentang beraa jauh Lulu memberkan layanan ekstra, dia berkata tidajk bebas kalau mengadakan transaksi di rumah sakit umum.

“dan pada saat itu Lulu lebih banyak mancing untuk kencan,simple kok,” tuturnya .

Pertama, dia akan berbuat sebisa mungkin menyentuh penis si pasien. Menurutnya, jarang sekali langkah pertama ini gagal.

Langkah berikutnya, kalau pasien langsung bereaksi dan situasinya aman, dia bisa melakukan orgasme di tempat.

Kalau gagal, masih ada nomor ponsel yang bisa dikontak.

“Keluar dari situ, mereka pasti kirim SMS, kalau yang jaim akan langsung ketahuan apa maunya, dan mereka lebih mudah kita mainkan,” ucap Lulu.

Biasanya, pasien yang masuk perangkap akan diajak ke club dulu. Ini juga satu syarat yang jarang disukainya dari calon pasien.

Dari situ, Lulu membiarkan pasiennya mengajak ke hotel transit langganannya di kawasan ketep .

“Karena untuk besoknya aku bisa langsung ke tempat kerja,”

tutur suster yang sudah hampir setahun sudah menggeluti kerja sampingan ini.

“ Tergantung situasi, kalau dapat shift malam, gue bisa kencan di kamar, tapi jika masuk pagi atau hari libur, lebih enak di hotel ”.

Sindikat Suster |Selain bisa istirahat nyaman, bisnis sampingan ini juga lebih aman. Cika jarang pulang ke rumah. Dalam satu bulan bisa dihitung hanya berapa kali dia berada di tengah keluarganya..

Cika mengaku kerjaan sampingan ini yang dilakukannya sejak hampir dua tahun ini sangat menguntungkan dan mengenakkan .

“Gaji yang tak sampai dua juta, buat jajan, pulsa, kosmetik, seminggu juga sudah habis,” katanya.

Gaya berbincangnya di dalam rumah sakit ternyata berbeda dengan di luar. Apalagi, jika lawan bicaranya adalah mangsanya sendiri.

“ Saat saya ngeseks selama setahun setelah lulus dari akademi. Itu sama pacar kedua saya dan  Dia duda,” tuturnya.

Dia bilang, kerja sampingan yang dia anggap hal biasa ini buah dari kepenatannya selama belajar dan tinggal di akademi.

“ Kurang lebihnya tiga tahun mana pernah saya kenal pacaran, jangankan kenal clubing atau bercinta, ciuman jsaja kagak pernah “ kata Cika, yang lulus dari akademi keperawatan di kawasan Salatiga tiga tahun lalu.

Kebiasaan tidak pulang selama tinggal di asrama kiranya bisa menjadi cara bagus sebagai tameng untuk menutupi jadwal keluyuran mereka demi kerjaan sampingan tersebut.

Maklum, clubbing dan menginap di hotel seakan telah menjadi kebiasaan lainnya di samping merawat para pasien. Cika mengaku sangat menikmati kerja sampingannya itu. Tak sedikit pun dia takut risiko dikeluarkan oleh manajemen.

“Kalau memang cara nya kurang cantuk dan ceroboh serta ketahuan, itu adalah resiko,” katanya.

 “Namun untuk sampai ini blom terjadi masalah.”

Dalam sebulan, dia bisa mendapatkan dua sampai tiga pasien. Dari mereka, uang yang didapat bisa mencapai tiga juta.

“Uang itu termasuk dalam hitungan bersih, sebab mesti bagi-bagi ke teman yang lain juga,” katanya.

Kebanyakan pasiennya dari kalangan luar kota. Jika terdesak, pasien VIP lokal seperti si Joni juga di layaninya.

“Dulu ada senior kita yang secara tak tertulis memberi aturan main dan mengoordinasikan pasien buat kit-kita, sayangnya dia sudah pindah ke luar kota,” ucapnya.

Senior yang dimaksud sebut saja Suster Mumun. Dia memang dikenal sebagai

“gembong perawat seks”.

Berkat jasanya, suster macam Cika dan beberapa temannya sering dapat orderan menangani pasien yang pernah dia layani luar dalam semasa mereka bekerja di sebuah rumah sakit besar.

Sindikat Suster |Tiga tahun silam, Suster Mumun terpaksa keluar atas permintaan yayasan pemilik rumah sakit setelah ketahuan sedang asyik “main” dengan seorang pasien.

“Siapa yang tak tertarik, tiap kali datang ke kamarnya dikasih lima ratus ribu,” kata Suster Mumun.

Tentu kedatangannya tak semata berkunjung saja , tapi memberika layanan plus gerakan lidah bergoyang. Hingga kemudian, layanan meningkat menjadi ngeseks di ranjang pasien. Suster Mumun meneruskan hubungan dengan si pasien langganannya, yang tenyata seorang bandar sabu-sabu.

Dia pun terjerat sabu-sabu dan sangat beruntung dia sanggup lepas dari pasien langganannya. Kendati bisa secara perlahan mengurangi konsumsi shabu-shabu, sisa-sisa masa kelamnya tetap dia jalani yaitu ngeseks yang dapet uang.

Suster Mumun itu bukan kembali menjadi “Suster Plus”, atau bandar shabu, tapi sebagai agen pemasok pasien tajir dan pria-pria nakal untuk beberapa suster yang dia kenal.

“Apa Suster Mumun pantas disebut ‘mami’?”

Terserah apa omongannya. Yang jelas, 15%-20% uang kencan akan menjadi bagiannya jika ia memberi order satu pasien untuk diservis.

“Kan, tidak harus di kamar pasien, kenapa mesti takut dituntut rumah sakit?” kata Suster Mumun.

Sindikat Suster |Dia juga mengaku tak pasang tarif. Dia bisa mematok harga seenaknya tergantung siapa pasien yang dibawanya.

“Minimal 500 ribu, kalau bule satu juta, tapi saya tak pernah bicara harga pada pasien, cukup ngomong dengan suster,” katanya.

Cerdik juga Suster Mumun dengan nasihat atau teguran bukannya tak ada. Ibu Yani, misalnya, kerap gerah melihat kelakuan Suster Mumun dan rekan-rekannya yang mencemari korps putih-putih itu, tapi dia cuma bisa angkat bahu.

“Aku cuma bisa kasih nasihat pada mereka, lain dari itu aku tak bisa apa-apa, sebab mereka rata-rata pandai bergaul dengan dokter dan atasan”.

Kedekatan itu juga rentan dengan aktivitas seksual semacam suster cinta.

“Hubungan seksual antara pasien dengan petugas kesehatan, dalam hal ini dokter maupun perawat, dapat disebut tindakan pelanggaran norma susila”.

Jangan pernah mencoba untuk berpraktek ganda di rumah sakit. Sanksinya sangat berat dan tegas.

“Namun semua itu tergantung peraturan rumah sakit yang terkait dan tingkat kesalahan yang dilakukan. Dan, sanksi paling berat adalah pemecatan tanpa pesangon pula”, lanjutnya.

Namun, jika dilakukan di luar tempat praktik, hal itu sudah tidak terkait dengan profesi. Menurutnya, tindakan tersebut bisa saja terjadi kepada para perawat.

“Kalau mau ngeseks dan sudah ngebet, ya buat janji saja di luar”.
Sekian.

Bandar Togel Terpercaya, Bandar Togel Online, Agen Togel Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar