UNITED4D - Hari itu aku di ajak temenku buat lihat hasil lukisan yang dia bikin. Namanya Mela di adik kelasku. Sewaktu aku sampai di rumahnya aku dikagetkan dengan sesosok wanita cantik dan sexy di dalam rumah Mela. Begitu dia melihat dia langsung tersenyum.
Baca Juga :
MENIKMATI SERVIS ISTIMEWA YANG DIBERIKAN OLEH IBU AYU
“Mel, itu siapa? tanyaku.
“Itu tanteku…kenapa? Naksir..?” Jawab Mela menggodaku.
“Enak aja kamu, ya gaklah” jawabku.
“Yuk, sini kukenalin sama tanteku” ajak Mela.
“Haloo… tante…” kata Mela.
“Iya Mela, kamu udah pulang?” tanya tante Seli.
“Udah tant..” jawab Mela
“Oiya tante, nih kenalin temen Mela…Namanya Denta” lalu tante Seli mengulurkan tanganya begitu saja.
“Perkenalkan Seli…” katanya.
“Denta, tante..” kataku.
Tangan tante Seli halus banget langsung. Aku jadi deg-degan, untung Mela buruan mengajaku masuk, kalau Otakku bisa-bisa langsung berpikir ngeres.
“Itu tanteku…kenapa? Naksir..?” Jawab Mela menggodaku.
“Enak aja kamu, ya gaklah” jawabku.
“Yuk, sini kukenalin sama tanteku” ajak Mela.
“Haloo… tante…” kata Mela.
“Iya Mela, kamu udah pulang?” tanya tante Seli.
“Udah tant..” jawab Mela
“Oiya tante, nih kenalin temen Mela…Namanya Denta” lalu tante Seli mengulurkan tanganya begitu saja.
“Perkenalkan Seli…” katanya.
“Denta, tante..” kataku.
Tangan tante Seli halus banget langsung. Aku jadi deg-degan, untung Mela buruan mengajaku masuk, kalau Otakku bisa-bisa langsung berpikir ngeres.
Setelah selesai melihat lukisannya Mela, lalu kami bertiga ngobrol bareng di ruang tamu. Tante Seli enak juga diajak ngobrol orangnya cepet akrab dengan orang yang baru dia kenal. Ketika sedang asik ngobrol, Mela pamit untuk ke belakang otomatis tinggal aku dan tante Seli saja berdua.
Tante Seli waktu itu memakai celana legging ketat dan kaos putih tipis bikin aku gugup dan jantungku berdetak kencang, tapi aku mencoba untk tetap tenang. Kami berdua ngobrol kesana sini dan lama-lama duduk tante Seli semakin mendekat denganku. waduuuh, tambah gugup aja nih aku. Gimana gak gugup, posisi duduk tante Seli aja ngangkang. Apa dia nggak malu ya kalau-kalau aku melihat kearahnya? pikirku. Semakin lama, ngobrol kami mulai menjurus ke hal yang berbau seks.
“Den, kamu udah punya pacar belum?” tanyanya.
“Belum puta tant, masih jomblo aku…hehehe…” jawabku dengan gelak tawa.
“Tante Seli kog sendirian? jangan-jangan jomblo juga kayak aku..heheheh..? tanyaku menggodanya.
“Gak juga, aku kan sama Mela…kog kamu tau kalau tante jomblo…” jawabnya santai.
“Owh, Denta cuma nebak-nebak aja kog…hehehee…” jawabku.
“Tapi memang benar tante masih jomblo sehabis bercerai dengan suami tante…” jawabnya jujur.
“Tante gak merasa kesepian apa?” tanyaku lagi.
“Gak donk kan ditemani Mela” jawab tnate Seli.
“Maksudku, pada waktu malam harinya tante…” tanyaku nakal.
“Iiihhh kamu nakal juga yah ternyata…” kata tante Seli sambil menyubit lenganku. Aku meringis kesakitan sambil tertawa….
“Merasa kesepian gak sih tante…?” tanyaku lagi.
“Belum puta tant, masih jomblo aku…hehehe…” jawabku dengan gelak tawa.
“Tante Seli kog sendirian? jangan-jangan jomblo juga kayak aku..heheheh..? tanyaku menggodanya.
“Gak juga, aku kan sama Mela…kog kamu tau kalau tante jomblo…” jawabnya santai.
“Owh, Denta cuma nebak-nebak aja kog…hehehee…” jawabku.
“Tapi memang benar tante masih jomblo sehabis bercerai dengan suami tante…” jawabnya jujur.
“Tante gak merasa kesepian apa?” tanyaku lagi.
“Gak donk kan ditemani Mela” jawab tnate Seli.
“Maksudku, pada waktu malam harinya tante…” tanyaku nakal.
“Iiihhh kamu nakal juga yah ternyata…” kata tante Seli sambil menyubit lenganku. Aku meringis kesakitan sambil tertawa….
“Merasa kesepian gak sih tante…?” tanyaku lagi.
Bukannya menjawab tante Seli malah memelukku sambil menciumiku. Otomatis aku jadi kaget tapi juga bercampur senang. Sewaktu aku sedang diciumi tante Seli, tiba-tiba suara Mela datang dari belakang. Untung saja pintu yang ke arah dapur tertutup sehingga Mela tidak melihat ketika tante Seli menciumiku, kalau sampai ketahuan sama Mela bisa bahaya nich… kamipun menghentikan ciuman kami.. lalu tante Seli pergi ke dalam kamarnya sambil malu-malu. Setelah Mela datang aku langsung pamitan, tak lupa aku juga berpamitan sama tante Seli.
“Tante, Denta pamit pulang dulu ya…” pamitku.
“Kog buru-buru sih Den?” tanya tante Seli sambil melangkah keluar dari kamarnya.
“Aku ada janji sama temenku tant… jawabku
“Lain waktu main kesini lagi ya…” kata tante Seli sambil mengedipkan matanya…
“Baik tante…”
“Kog buru-buru sih Den?” tanya tante Seli sambil melangkah keluar dari kamarnya.
“Aku ada janji sama temenku tant… jawabku
“Lain waktu main kesini lagi ya…” kata tante Seli sambil mengedipkan matanya…
“Baik tante…”
Cerita tante 2017.. Setelah kejadi itu aku jadi teringat sama tante Seli terus.
Pada suatu hari pas aku lagi di jalan, gak sengaja aku ketemu sama tante Seli…
“Haloo.. Tante Seli..” sapaku
“Hai juga…Denta…” jawabnya..
“Kamu mau kemana Den…?
“Ini tant, mau jalan-jalan…”
“Jalan-jalan kemana? mending temenin tante makan aja yuk?” ajaknya
“Emang mau makan dimana tant? – cerita mesum 2017 –
“Udah deh ayo ikut aja pokoknya…” – cerita hot 2017 –
“Hai juga…Denta…” jawabnya..
“Kamu mau kemana Den…?
“Ini tant, mau jalan-jalan…”
“Jalan-jalan kemana? mending temenin tante makan aja yuk?” ajaknya
“Emang mau makan dimana tant? – cerita mesum 2017 –
“Udah deh ayo ikut aja pokoknya…” – cerita hot 2017 –
Tawaran itu gak mungkin aku tolak, jarang-jarang ada yang traktir aku makan, maklum anak kost’an hehehehehe….. . Tanpa basa basi aku mengiyakan tawaran tante Seli.
Setelah kami selesai makan tante Seli lalu mengajakku untuk keliling sekitar Bandung. Tanpa kita sadari ternyata hari sudah malam. Waktu itu jam menunjukan pukul 23.00 Lalu aku mengajak tante Seli untuk dianter pulang ke kost’an. Aku dianter cuma sampai depan rumah kost’anku. Tapi sebelum aku keluar dari mobil,tiba-tiba tante menarik badanku lalu dia menciumiku dengan ganas.
Kami bercumbu lumayan lama. Dan itu membuatku menjadi panas penuh nafsu. Akupun mengajak tante Seli untuk masuk ke kamar kostku. Begitu kami masuk dalam kamar, tante Seli mendorongku ke kasur, hingga kami berdua jatuh di atas kasur. Lalu kami bercumbu lagi. Tangankupun tak mau diam kugerayangi badan tante Seli.
Setelah itu kubuka tank top yang dipakai tante Seli. Wow, aku kaget karena ternyata tante Seli tak memakai BH dan itu membuatku gampang untuk menikmati indahnya toket tante Seli yang masih montok. Tante Seli mulai mengerang keenakan…
“Aaahh…Denta..remas terus sayang…,” kata Tante Seli mendesah. Mendengar itu aku jadi makin menggila.
Kugigit dan kuhisap putting tante Seli.
Kugigit dan kuhisap putting tante Seli.
“Teruuus Dentaaa…nikmatnya bukan main…” desah tante Seli.
Setelah selesai dengan puting tante Seli, lalu aku melepaskan celana jean juga Cdnya tante Seli. kumainkan gundukan memek dengan rakusnya. Benar-benar indah gundukan memek yang ada di depan mataku gumamku dalam hati. Lalu aku menyuruh tante seli untuk membuka pahanya lebar-lebar.
“Iya sayang, lakukan saja apa yang kamu mau tante pasrah…” katanya. Lalu kubenamkan mukaku ke selangkangan tante Seli.
“Iiihhh.. geli dong Denta…” jerit manja tante seli. Sambil menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri menambah nikmat.
“Iiihhh.. geli dong Denta…” jerit manja tante seli. Sambil menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri menambah nikmat.
“Ooohhh…terus sayang…jilat terus…” pintanya. Kujilat, kusedot, kugigit memek tante Seli.
Tangan Seli pun tak mau diam, dia mencari sesuatu di balik CD yang masih menempel dibadanku.
“woooaawww….” jeritnya.
“Ternyata rudalmu besar juga ya Den…?” katanya penuh keheranan.
“Tante Seli suka dengan yang gede-gede ya?” tanyaku.
“Suka…suka banget malahan…” katanya girang.
Tangan Seli pun tak mau diam, dia mencari sesuatu di balik CD yang masih menempel dibadanku.
“woooaawww….” jeritnya.
“Ternyata rudalmu besar juga ya Den…?” katanya penuh keheranan.
“Tante Seli suka dengan yang gede-gede ya?” tanyaku.
“Suka…suka banget malahan…” katanya girang.
Lalu kembali kumainkan memeknya, kami bermain dengan posisi 69, tante Seli melumat rudalku dengan rakusnya, sampai tiba saatnya dia mulai merengek supaya rudalku dimasukkan ke dalam liang memeknya.
“Den, masukan sekarang yuk tante udah gak kuat nihh…” pintanya manja.
“Iya tante, Denta juga udah gak kuat…” jawabku.
Lalu aku menindih badan tante Seli, perlahan-lahan kumasukan rudalku ke lubang memek tante Seli. “sleeeepp…” rudalkupun masuk seluruhnya ke dalam memek tante Seli.
“Aaaachhh Den…” teriak tante seli. Memek tante Seli terasa sempit dan panas.
“Sodok yang kenceng ya Den…” pintanya manja.
“Slepppp… sleppppp… sleeppppp…” rudalku menyodok keluar masuk memek tante Seli.
“Aaacchh…ooohhh…enak sayang…” desahnya menahan nikmat.Tak lama kemudian tante Seli mencengkeram lenganku dengan kuat.
“Aaacchh Den…tante keluaaaar….” teriaknya nikmat.
“Iya tant…Denta juga keluaaaa…” pekikku.
“Iya tante, Denta juga udah gak kuat…” jawabku.
Lalu aku menindih badan tante Seli, perlahan-lahan kumasukan rudalku ke lubang memek tante Seli. “sleeeepp…” rudalkupun masuk seluruhnya ke dalam memek tante Seli.
“Aaaachhh Den…” teriak tante seli. Memek tante Seli terasa sempit dan panas.
“Sodok yang kenceng ya Den…” pintanya manja.
“Slepppp… sleppppp… sleeppppp…” rudalku menyodok keluar masuk memek tante Seli.
“Aaacchh…ooohhh…enak sayang…” desahnya menahan nikmat.Tak lama kemudian tante Seli mencengkeram lenganku dengan kuat.
“Aaacchh Den…tante keluaaaar….” teriaknya nikmat.
“Iya tant…Denta juga keluaaaa…” pekikku.
Akhirnya kami pun keluar bersamaan. Setelah kami puas bercinta kamipun tertidur pulas di kamar kostku dan bangun kesiangan. Untung waktu itu temen-temen sekostanku sedang pulang kampung, jadi gak ada yang tau aku memasukan tante-tante di kamar kostku.
“Makasih ya Den, kamu benar-benar hebat” kata tante Seli sembari berpamitan pulang.
“Klau ada waktu kita main lagi ya Den, tante masih penasaran ama kamu” bisiknya di telingaku.
“Oy kalau kamu butuh apa-apa tinggal bilang aja ke tante jangan sungkan-sungkan…” katanya lagi.
“Iya tante sama-sama” kataku.
“Klau ada waktu kita main lagi ya Den, tante masih penasaran ama kamu” bisiknya di telingaku.
“Oy kalau kamu butuh apa-apa tinggal bilang aja ke tante jangan sungkan-sungkan…” katanya lagi.
“Iya tante sama-sama” kataku.
Tante Seli pulang dengan wajah berseri-seri. Setelah kejadian malam itu kamipun sering melakukan percintaan dan hubungan kamipun masih berlanjut hingga kini, hubungan tanpa ikatan yang cuma didasari akan kubutuhan seks.
Semenjak berhubungan dengan tante Seli, kebutuhan sehari-hariku tercukupi. Apapun yang aku minta pasti dituruti oleh tante Seli. Soalnya dia puas dengan permainan ranjangku dan puas akan besarnya rudalku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar