UNITED4D - Hawa dingin AC dengan cepat meredakan orgasmenya, membuatnya kembali bisa bernafas normal dan berpikir jernih ”Ahh, bapak hebat banget, bisa ngantar saya cuma dengan tangan Sepertinya malam ini saya bakal puas sekali ” bisiknya lirih Kukecup bibirnya yang mungil sebagai jawaban.
Baca Juga :
Dia menyambut ciumanku dan sekali lagi kami berpagutan mesra ”Saya ambilkan minum dulu ya ” kataku sambil beranjak dari tempat tidur Dia sempat menggenggam sebentar batang penisku yang masih ngaceng berat sebelum menepikan tubuhnya, memberi jalan bagiku
Dengan tubuh telanjang, aku melangkah menuju kulkas kecil di sudut kamar ”Air putih atau soft drink?” tawarku ”Air putih aja,” dia menjawab dengan nafas masih sedikit ngos-ngosan Payudaranya yang putih terlihat semakin mengkilap karena keringat yang menempel di permukaannya
Kuberikan air putih dingin di tanganku kepadanya Dia meminumnya sedikit sebelum menyerahkannya kembali kepadaku Kuhabiskan sisanya dan kutaruh gelas yang sudah kosong di meja Lalu kembali aku naik ke tempat tidur Wanita itu diam saja saat aku mulai menciumi dan mengusel-uselkan hidung ke tubuhnya Kuciumi perut, pinggul dan payudaranya
Dia tidak merespon, hanya nafas panjangnya saja yang terdengar Mungkin dia masih kelelahan akibat orgasmenya barusan, dan sekarang masih berusaha untuk mengumpulkan tenaganya kembali Tidak apa, aku bisa mengerti
Aku terus menciumi payudaranya yang bulat sempurna itu, kuhisap dan kujilati keringat yang mengalir di permukaannya sampai benda itu menjadi bersih Sementara putingnya yang merah mencuat, kugelitik dan kucucup berkali-kali dengan lidahku
Wanita itu mulai sedikit mendesah, tapi masih terlihat pasrah Bahkan saat tanganku mulai merabai paha dan selangkangannya, dia tetap tidak melawan ”Mbak capek ya, bagaimana kalau kita berhenti dulu?” tanyaku Tidak enak juga menggumuli perempuan yang diam seperti ini Kayak main sama gedebok pisang aja ”Eh, nggak Nggak, pak Terusin aja Saya sudah lewat kok capeknya
Ini juga sudah mulai terangsang ” wanita itu tersenyum kepadaku ”Beneran?” kuelus rambutnya yang panjang sepinggang ”Saya cuma mikir, tadi kok bisa nikmat banget ya, apa sensasi selingkuh memang seperti ini? Bapak belum ngapa-apain, cuma pake tangan, tapi saya sudah kelabakan seperti ini ”
dia mengulurkan tangannya dan menggenggam penisku ”Yang ini, pasti bakal lebih hebat dong ” gumamnya sambil meremas-remasnya pelan ”Pastinya,” aku tertawa menggoda Dia ikut tertawa ”Jadi tak sabar saya, pak Ayo, pak, cepat setubuhi saya ” wanita itu meminta
Aku mengangguk, ”Saya juga sudah tak sabar mbak pengen ngerasaain tubuh mbak yang montok ini ” sambil kujawil puting susunya ”Ahh, montok apanya, pak Buktinya, pacar saya ninggalin saya ” katanya, wajahnya tiba-tiba terlihat sendu Mungkin teringat peristiwa yang baru dialaminya ”Ah, maaf, mbak ” aku buru-buru minta maaf Aku tidak ingin merusak suasana mesra ini Jangan sampai gara-gara teringat sama pacarnya, dia jadi mengurungkan perselingkuhan ini
Aku sudah telanjur bergairah, bisa gila aku kalau diputus sekarang ”Tidak apa-apa, bukan salah bapak kok Malah saya terima kasih banget karena bapak sudah mau nemani saya Siapa tahu dengan kenikmatan yang bapak berikan, saya jadi bisa melupakan bajingan itu!” dia mengepalkan tangannya erat-erat, tampak geregetan
Tapi didalamnya masih ada penisku ”Auw!” tentu saja aku langsung menjerit keras-keras ”P-pelan-pelan, mbak Sakit!” rintihku Wanita itu langsung melepaskan genggaman tangannya, ”Ah, m-maaf, pak Saya nggak sengaja ” dia memandangi dan membolak-balik batang penisku, memeriksanya kalau- kalau ada yang terluka
Setelah tahu tidak apa-apa, kami saling berpandangan dan tertawa berbarengan ”Ayo, pak Katanya mau ngentotin saya,” wanita genit itu berkata ”Eh, i-iya, mbak ” mengangguk senang, aku segera menelanjangi wanita cantik itu Celana jeansnya yang sedari tadi masih separoh di kaki, kutarik hingga lepas Juga blus serta kutang mungilnya, hingga kami sama-sama bugil Aku lalu rebah diantara pahanya dan menelusupkan kepala ke celah selangkangannya
Dengan cepat lidah kasarku kembali menjilati lubang kemaluannya ”Auw, pak… Ampunn…” wanita itu langsung merintih dan menggelinjang Pelan-pelan nafsunya kembali terpancing Lidahku yang terus menusuk-nusuk lubang vaginanya membuat dia merasakan kegatalan yang amat sangat ”S-sudah, pak Cepat setubuhi saya Jangan siksa saya seperti ini!” pintanya memelas
Tanpa dia sadari, tangannya telah menyambar kepalaku dan jari-jarinya meremasi kembali rambutku yang sudah acak- acakan sambil mengerang dan mendesah-desah menikmati rangsanganku yang terus mengalir Dia juga menekan-nekan kepalaku agar tenggelam lebih dalam ke lubang selangkangannya Pantatnya juga ikut naik menjemput lidah dan bibirku Karena kasihan, dan juga karena tidak tahan, aku menghentikan hisapanku
Kuganti dengan memindahkan dan mengangkat kaki wanita itu untuk kutumpangkan ke bahuku Perutku yang buncit hanya memungkinkan posisi seperti itu saat menikmati tubuh sintalnya Itulah posisi yang paling mudah ”Siap ya, mbak Saya masukkan sekarang ” kutuntun kontolku dan kuarahkan secara tepat ke lubang kemaluannya yang masih tampak sempit dan indah
Hanya karena jilatanku lah, benda itu jadi agak terbuka sedikit ”Jarang dipake ya, mbak?” aku mengomentari kemaluannya ”Nggak juga sih Tiap ketemu, kita pasti main Memang itu yang dicari pacar saya dari hubungan kami Dia cuma mau tubuhku Ah, saya memang lonte Kenapa tidak menyadari itu dari dulu ” dia melenguh, antara menyesali nasib dan gesekan ujung penisku pada bibir kemaluannya ”Nggak semua laki-laki seperti itu, mbak
Saya yakin, mbak pasti bisa menemukan yang lebih baik dari dia Mbak cantik dan menarik, kalau saja saya masih muda, mbak pasti akan kunikahi ” Aku sungguh sangat menunggu detik-detik ini Detik-detik dimana kontolku untuk pertama kalinya merambah dan menembusi memeknya ”Terima kasih, pak Ditemani seperti sekarang aja, saya sudah senang kok ” sahutnya dengan tubuh kembali bergetar, saat aku mulai mendorong batang penisku
”Ughhh,” aku melenguh, tubuhku seakan terlempar ke-awang-awang Sendi-sendiku bergetar Nikmat sekali rasa perempuan itu Campuran antara panas, lengket, sempit, dan menggigit ”Auw!” wanita itu menjerit kecil saat kepala tumpul yang bulat gede milikku menyentuh dan menguak bibir vaginanya Rasa kejut saraf-saraf di bibir kemaluannya langsung bereaksi Saraf-saraf itu menegang dan membuat lubangnya menjadi menyempit Seakan tidak mengijinkan kontolku untuk menembusnya lenih jauh
Itu membuatku jadi penasaran ”Santai aja, mbak Jangan tegang,” bisikku di tengah deru hawa nafsuku yang menyala-nyala ”Ahhh… h-habisnya, kontol bapak gede banget sih Jauh sama punya pacar saya Saya jadi takut ” Sahutnya terus terang Aku tersenyum “Kok takut, harusnya malah seneng dong?” terus kugesek- gesekkan penisku
Kalau dia memang belum siap, aku tidak akan memaksa “Istri bapak pasti puas banget ya?” dia bertanya, dan menjerit kecil saat kugigit kembali puting susunya “Itulah kenapa dia tidak menolak kukasih anak 7 orang ” aku menjawab bangga, dan tertawa “Hamili saya juga, pak
Keluarin sperma bapak di dalam Nggak apa- apa, kalau pacar saya tidak mau ngasih anak, biar saya dapat dari bapak saja ” wanita itu meminta “Beneran, mbak?” bisa kurasakan, setelah berkata begitu, dia menjadi lebih rileks Kepala penisku yang tadi tertahan, tiba-tiba bisa meluncur masuk meski masih agak sulit ”Iya, pak ” dan dengan kata-kata itu, ia pun menyerahkan sepenuhnya tubuhnya kepadaku Bibir vaginanya menyerah dan merekah, menyilahkan kontolku untuk menembusnya
Bahkan kini vaginanya lah yang aktif menyedot agar seluruh batang kontolku bisa dilahapnya Tanpa perlu usaha yang berarti, ’helm tentara’ itu pun berhasil masuk menguak ’gerbangnya’ ”Uugghhhh…” aku merasakan geli yang amat sangat saat batangku yang kaku dan keras memasuki lubang kemaluannya
Terasa sesak, penuh, hingga tak ada ruang dan celah yang tersisa, terasa begitu nikmat Aku terus mendesaknya masuk hingga mentok di mulut rahimnya ”Ughhh, pak Terus terang, seumur- umur belum pernah rahimku ngrasain disentuh ****** seperti sekarang ****** pacar saya paling-paling menembus sampai tengahnya saja, masih banyak sisa ruang yang longgar ” rintihnya mesum Tanpa diberitahu pun, aku sudah tahu Vagina wanita itu memang sangat sempit, seperti perawan saja layaknya
Benar-benar beruntung aku bisa mendapatkannya ”Saat dia tarik maupun dorong pun, saya tidak merasakan sesak atau penuh seperti sesak dan penuhnya ****** bapak mengisi rongga vaginaku saat ini ” katanya saat aku mulai melakukan pompaan
”Nikmati aja, mbak Akan kupuaskan mbak malam ini ” dengan pelan dan berirama, aku terus menarik pelan pinggulku kemudian mendorongnya lagi Begitu berulang-ulang dengan frekuensi yang makin sering dan semakin cepat ”Ahhhh iya, pak Enak banget! Terus…” dan wanita itu mengimbanginya dengan pintar
Secara reflek, pantatnya bergerak ke atas ke bawah, mengejar dorongan dan tusukanku Sesekali dia juga bergerak memutar, sedikit ngebor apabila aku bergoyang pelan Tak lupa juga ia menggoyangkan kegelnya untuk makin memanjakanku
”Ughhh… enak banget, mbak ” aku mendengus Untuk membalasnya, secara beruntun kukocok vaginanya dengan sangat cepat dan dalam Ia langsung berteriak keenakan ”Aahhhh pak, aarghhhh…” payudaranya bergoncang-goncang, rambutnya terburai, keringatku dan keringatnya mengalir berjatuhan di sprei
Goyangan itu juga membuat ranjang kokoh yang kami pakai sampai berderak-derak tak karuan Segera kuremas-remas payudaranya sebagai pelampiasan rasa nikmat yang semakin dominan Kami sudah hilang kontrol Aku terus bergerak cepat, sementara wanita itu sudah tidak mengeluh sakit lagi
Seluruh gerak, suara, nafas, bunyi, desah dan rintih hanyalah nikmat saja isinya Posisi nikmat ini berlangsung kurang dari lima menit Kulihat tubuh montok wanita cantik itu sudah berkilatan oleh keringatnya, makin menambah keseksiannya
Dengan gemas terus kupermainkan puting susunya yang mencuat mungil Kugigit, kujilat dan kupilin-pilin penuh nafsu Sodokan kontolku makin lama juga makin kencang Pada akhirnya, setelah hampir sepuluh menit bercinta, bisa kuhantarkan wanita itu ke orgasmenya yang ke dua ”Ohhhh… bapak memang hebat Hanya dari Bapak, saya bisa meraih orgasme seperti ini
Terima kasih, pak Terima kasih!” ucapnya disertai semprotan keras di vaginanya Kuhentikan goyanganku Kuberikan dia kesempatan untuk menikmati puncak kenikmatan itu ”Saya juga puas, bisa bercinta dengan orang secantik mbak ” aku berkata ”Puas apa? Bapak kan masih belum keluar?” terengah-engah, wanita itu kelihatan makin cantik
”Sekarang giliran saya untuk memuaskan bapak ” Sehabis berkata begitu, kurasakan vagina wanita cantik itu berdenyut begitu keras, meremas dan mencekik penisku begitu rupa Aku kelojotan Denyutan satu disusul dengan denyutan lain yang lebih nikmat Aku jadi tak tahan
Apalagi dalam tiap denyutan selalu diiringi empotan keras di ujung penisku Tanpa perlu digoyang pun, aku menyerah Spermaku muntah tak lama kemudian Crott crott crott ”Ah, banyak sekali, pak ” wanita itu menggelinjang geli saat vaginanya kusembur dengan kawah panasku berkali-kali ”Uhh ” aku jadi lemes sekali Lemas tapi puas ”Sudah lama ya nggak dikeluarin?” wanita itu bertanya Aku mengangguk ”Istri saya sudah manopause, mbak
Cuma cinta kasih yang menyatukan rumah tangga kami, nafsunya sudah lama hilang ” ”Bapak seneng dong sekarang?” dia membelai rambutku ”Seneng banget Sekali-kalinya ngentot, sama orang secantik mbak ” kucium bibirnya ringan Di bawah sana, kurasakan penisku mulai mengkerut dan mengecil dan akhirnya lepas dengan sendirinya
Sementara vagina wanita itu masih terus bergetar dan berkedut-kedut ”Mau sampai kapan, mbak, begini terus?” kutusuk lubang sempit itu dengan jari telunjukku, kucolek air mani dan air cintanya yang terbenam di dalam, lalu kuoleskan ke ujung putingnya ”Sampai besok juga bisa ” wanita itu menjawab santai dan meratakan cairan pemberianku ke seluruh permukaan payudaranya
Benda itu jadi kelihatan makin mengkilap karenanya Tersenyum penuh kepuasan, kami berbaring telentang di ranjang hotel yang kini sudah acak-acakan Sesungguhnya aku ingin tinggal lebih lama lagi di tempat penuh birahi ini, siapa juga yang rela meninggalkan wanita secantik dan semolek dia yang rela tubuhnya kutiduri sepanjang malam, namun jarum jam di dinding yang menunjuk angka 2 menyuruhku untuk pulang
Istriku yang sedang menunggu di rumah pasti resah, aku pulang terlambat tanpa memberi kabar apapun ”Bapak mau pulang ya?” wanita itu bertanya, seperti mengetahui apa yang kupikirkan ”Iya, istri saya pasti sudah menunggu ” begitu jawabku
Setelah meremas payudaranya sebentar, aku bangkit dan mulai mengenakan kembali bajuku ”Terima kasih, mbak, sudah mengajak saya melakukan ini Jarang-jarang saya nemuin orang seperti mbak ” kataku ”Sama-sama, pak
Saya juga terima kasih Bapak rela pulang telat demi saya ” jawabnya sambil ikut memunguti pakaiannya yang berserakan ”Siapapun orangnya, pasti tidak akan menolak, mbak Mbak begitu cantik dan seksi ” kupandang wajah tirusnya yang pucat, dan kembali kulumat bibir tipisnya
”Bapak puas nggak tadi?” dia bertanya ”Bukan main, mbak Saya sungguh sangat puas”, begitu jawabku Suatu jawaban jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam ”Tapi ini kok masih melendung?” wanita itu meraba gundukan di balik celanaku yang masih menggunung ”Iya, mbak Kontolku memang masih ngaceng
Tapi bener, saya sangat puas kok ” tapi tidak kutepi tangannya, kubiarkan dia terus meraba selangkanganku Enak sih rasanya ”Masih pengin ya, pak?” tanyanya dengan tangan terus memijiti gundukanku, membuatnya semakin membesar dan mengeras tak terkendali
”bapak masih mau lagi ya?” dia menaruh kembali celana dalam yang ia kenakan dan menggiringku naik ke atas ranjang ”Tapi, mbak…” aku ingin menolak, tapi remasan tangannya yang nikmat mustahil untuk kuabaikan begitu saja ”Sebentar saja, pak
Sebagai salam perpisahan kita ” sahutnya nakal sambil melempar senyum serta melirikkan matanya kepadaku, seperti menanti reaksiku Sementara tangannya terus meremasi dan mengurut-urut batang penisku Aku terdiam, bingung antara mau menolak atau pengen nambah lagi ”Ehm, mbak…” Tapi kalimatku sudah dia potong
”Aku buka lagi ya, pak Aku pengin lihat lagi nih jagoan bapak ” dan tanpa menunggu persetujuanku, wanita itu dengan sigap mengendorkan ikat pinggangku dan membuka kancing utamanya Selanjutnya ia meraih resluitingnya dan memelorotkannya ke bawah, menampakkan nampak celana dalamku yang hitam kebiruan
Di balik celana dalam itu, membayang alur daging sebesar pisang tanduk yang mengarah ke kananmilikku ”Oouu ini kali ya, pak, yang namanya stir kanan Kalau stir kiri, mengarahnya ke kiri, hehehe…” wanita itu menatapnya kagum sambil membelainya dnegan sayang
Sudah kepalang tanggung, aku pun menyuruhnya untuk meneruskan ”Buka, mbak Kita lakukan sekali lagi ” ”Nah, gitu dong, pak Itu namanya bapak benar-benar muasin saya ” dengan tidak sabar, wanita itu segera membetot kontolku dari sarangnya
Melalui pinggiran kanan celana dalamku, batang itu mencuat keluar Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan penuh nafsu Pada ujungnya ada secercah titik bening Rupanya cairan precumku telah terbit akibat remasan tangannya tadi
”Hisap, mbak ” kuminta dia untuk mengulumnya karena kulihat dia begitu mengagumi benda itu Tanpa menjawab, wanita itu segera merunduk dan mendekatkan wajahnya Bibirnya yang tipis terasa hangat saat menempel di ujung kontolku Dia menyentuh, menjilat dan merasakan lendir lembut dan bening milikku ”Ughhh mbak, telan
Masukkan dalam mulutmu ” aku meminta Dia mengangguk, dan melakukannya Wanita itu menghisap dan mengulum dengan begitu sempurna Batangku ia sapu dengan lidah, ujungnya ia jilat pelan-pelan, buah zakarnya ia remas- remas sambil sesekali diciumi juga, sementara jembutnya yang lebat ia sibak agar tidak mengganggu
”Mbak… Uhhh, enak banget sih…” kuelus-elus kepalanya ”Tahu gini, aku minta emut dari tadi Mbak pinter banget Uuhhhh…” kugerakkan kepalanya maju mundur, kupompa dengan lembut agar dia makin lancar mengulumnya Saat aku sudah tak tahan, segera kurebahkan tubuh montoknya dan kutindih kembali
Tanpa membuang waktu, kami pun mendayung untuk mengarungi ronde yang ke dua yang sempat tertunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar